Our Love Journey Part 22#

375 28 0
                                    

"Aduh mampus gue, gimana kalo Via sampe liat!" batin Alvin cemas.

"Hei Vin, gue kira lo gak dateng!" ucap Zahra yang kini sudah berada tepat di hadapan Alvin.

Alvin memandang sekilas ke arah gadis itu. Ya, dia terlihat begitu cantik dengan gaun hitamnya, namun Alvin langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan tanpa sengaja ia melihat Via yang tengah menatapnya.
Alvin pun berniat untuk menjauhi Zahra pada saat itu juga.

"Sorry, gue ke toilet bentar!" ucap Alvin berlalu pergi begitu saja meninggalkan Zahra yang memanggil namanya.

"Alvin kenapa sih? Kok dia ngejauh gitu setiap gue ajak ngobrol! Apa dia udah punya cewek," gumam Zahra.

"Dia belom punya cewek, dan gue saranin lo gak usah deket-deket Alvin dulu deh!" ucap Cakka.

"Loh, emangnya kenapa?"

"Dia anti sama cewek!" balas Ray dan juga Deva.

"Owh gitu."
-
-
Kini Alvin tengah berada di pinggiran kolam, menyendiri. Ya, itulah yang ia lakukan saat ini.

"Kamu gak perlu menghindar kayak tadi!" suara lembut itu berhasil mengagetkan Alvin yang sedari tadi hanya melamun.

"Maksud kamu?"

"Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, jangan lakukan suatu hal karna terpaksa!" balas Via.

Hal itu kembali membuat Alvin terdiam, sama halnya dengan Via, kini mereka sama-sama hanyut dalam pikirannya masing-masing.
Hingga tak lama kemudian terdengar dentingan piano. Ya, kini Ify dan juga Rio tengah membawakan sebuah lagu, lagu yang di request oleh Via sebelumnya.
*
Berapa lamakah lagi
Sendirian ku di sini
Mengharap diri mu
Datang dan membawa cinta untuk ku

Namun ku tak mampu
Tuk menahan rindu
Sampai kapankah ku di sini sendiri

Mengapa resah ku alami
Seakan ingin ku lari
Mengejar bayang mu duhai kasih
Ku ingin belaian mu

Benarkah senyum mu
Tak menipuiku
Sedangkan kau masih mengharap
Kasih yang dulu

Dengarlah Tuhan ku
Benarkah dia jadi milik ku
Sampai kapan ku menunggu
Bertanya-tanya ku tiap waktu

Seandainya ku tau
Kaulah segalanya di hatiku
Sungguh ku tiada meragu
Percayalah kepada ku
Dan janganlah terbagi cinta mu
Hanyalah satu untuk ku
*
-
Prookk..prok...prok..
Suara tepuk tangan mengakhiri duet antara Rio dan juga Ify.

"Kamu dengar kan lagu yang di nyanyiin sama Ify dan juga Rio tadi?" tanya Via.

"Ya!"

"Apa kamu tau maksud dari lagu itu? Lagu itu sengaja aku request untuk mewakili perasaan aku saat ini ke kamu!"

Alvin lalu menoleh ke arah Via, tatapannya begitu dalam pada manik mata gadis di sampingnya itu.
1 menit... 2 menit... 3 menit..

"Sepertinya perjuangan aku memang harus terhenti sampai di sini!" kata itulah yang akhirnya keluar dari mulut Via di iringi dengan airmata yang kini telah mengalir membasahi kedua pipinya.

"Kamu ngomong apa sih Vi? Aku gak ngerti!" balas Alvin perlahan ia mulai menempelkan jempolnya di pipi gadisnya itu untuk menghapus airmata Via, namun Via menepisnya dan langsung menghapus airmatanya sendiri.

"Cinta memang tidak bisa di paksakan, karna terlalu banyak perasaan yang menjadi korban di saat kita memaksakan cinta itu sendiri, aku tau kamu sudah berusaha keras untuk belajar mencintai aku, dan mencoba untuk melupakam orang yang kamu cintai, tapi nyatanya hal itu membuat keadaan semakin memburuk, entah kenapa hingga saat ini aku gak pernah bisa merasakan ketulusan di hati kamu, aku gak bisa mendapatkan hati kamu sepenuhnya, dari pada hubungan ini di jalani dengan penuh keterpaksaan, lebih baik kita akhiri saja, anggap kalau semua itu tidak pernah terjadi!" ucap Via berlalu pergi meninggalkan Alvin

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang