Our Love Journey Part 25#

394 28 0
                                    

"Jaga tangan lo, jangan pernah lo sentuh dia sedikit pun!" ancam Alvin.

Hal itu sontak membuat Via terkejut, Alvin melindunginya, bahkan Alvin tidak rela jika tangan nakal itu menyentuhnya barang sedikitpun, Via tersenyum sekilas ke arah Alvin.

"Ok, gue gak akan sentuh dia, tapi kalau gue menang, gue berhak atas dia!" balas Bagas.

Mau tak mau Tim Alvin cs pun bertanding melawan Tim Bagas cs.
Sebelum bertanding Alvin sempat menatap tajam ke arah Via.
-
"Astaga, lo gila ya Vi, lo liat sekarang, lo malah jadi bahan taruhan mereka," ucap Agni dan juga Ify.

"Gue yakin anak-anak SMA Pertiwi pasti menang kok!" ucap Via.

"Lo yakin? Kalo kalah gimana?..."
Tanya Ify.

"Gak akan!" balas Via.

"Gue gak yakin kali ini mereka bakal menang," gumam Agni yang kini fokus menyaksikan pertandingan tersebut.

"Kenapa kalian malah pesimis gitu sih?" tanya Via.

Agni menoleh ke arah Via, "lo gak tau kan Vi, kemaren Alvin habis kecelakaan, kaki sama lutut dia luka parah! Dengan kondisi dia yang seperti itu, apa lo masih yakin mereka bakal menang hah?" tanya Agni.

Via langsung terdiam, "kenapa gue sampe gak tau kalau Alvin habis kecelakaan? Ya Tuhan bagaimana bisa Alvin memenangkan pertandingan ini," batin Via.

"Fy, Ag, tolong bantuin gue buat berhentiin pertandingan ini, gue gak mau terjadi apa-apa sama Alvin!" ucap Via kepada kedua sahabatnya.

"Gimana caranya?" tanya kedua sahabatnya.

"Tolong panggil pak Kiki!" ucap Via.

"Yaudah lo tunggu di sini, biar kita berdua yang manggil pak Kiki," ucap Agni yang kini sudah pergi menuju ruang guru bersama Ify.

Via masih terus menyaksikan pertandingan tersebut, tatapannya tertuju pada sosok lelaki sipit yang kini tengah menggiring bola dengan kaki yang luka.

"Maafin aku Vin, ini semua karna aku!" batin Via yang terlihat begitu cemas akan keadaan Alvin.

Pertandingan terus berjalan hingga akhirnya, Alvin berhasil mencetak 1 gol untuk timnya.

Senyum manis terukir di bibir Via namun senyum itu langsung memudar seketika saat Bagas sengaja menendang kaki kiri Alvin hingga Alvin pun terjatuh dan meringis sambil memegangi kakinya.

"Astaga Alvin, aduh Agni sama Ify kok lama banget sih!" gumam Via yang sedari tadi berdiri di pinggir lapangan.

"Mampus lo!" gumam Bagas kembali menggiring bola ke gawang musuh.

"Eh lo curang!" protes Cakka.

"Santai bro, ini hanya permainan, bukan pertandingan resmi, sah-sah aja dong, kapten lo aja tuh yang lemah, gitu doang langsung jatoh!" balas Bagas.

Alvin pun berusaha bangkit dengan sisa tenaga yang ia miliki, dan kembali bertanding sampai akhirnya, "STOP, HENTIKAN!" teriak Pak Kiki dengan tegas.
Hal itu sontak membuat aksi mereka terhenti saat mendengar suara lantang dari pinggir lapangan tersebut meminta mereka untuk berhenti.
Alvin yang sudah tak kuat lagi untuk berdiri pun langsung melangkah ke tepi lapangan dan duduk sambil memegangi kakinya. Ya, ternyata kakinya kembali mengeluarkan darah.

"Apa-apaan kalian ini hah? Ini jam pelajaran, ngapain kalian ada di sini?"  tanya Pak Kiki.

"Bukan kami yang salah pak, Mereka yang nantangin kami duluan!" ucap Cakka membela diri.

"Sama saja, sekarang lebih baik kalian kembali ke kelas!" titah Pak Kiki pada Cakka cs.

"Kalian, ngapain masih di sini? Cepat kembali ke sekolah kalian!" titah Pak Kiki.

Perjalanan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang