Via kembali menatap ke arah lelaki sipit yang sedari tadi hanya duduk di samping Cakka dengan tenangnya.
Senyum manis pun ia dapatkan dari lelaki sipit itu."Keke melakukan hal itu pasti karna kamu kan Vin," batin Via.
-
-
Bell pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, seperti biasa semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.
Tak terkecuali Via cs."Vi, lo gimana? Pulang bareng kita atau bareng Alvin?" tanya Agni yang kini tengah melenggang keluar kelas bersama Via dan juga Ify.
"Pake di tanya, ya jelas Via bareng sama Alvin, ya kan Vi?" sambar Ify.
"Gak kok, siapa bilang..... Aduh, gue ke toilet bentar, kebelet... Kalian duluan aja, nanti kalau ketemu sama Alvin di parkiran, suruh duluan aja dan bilangin gue pulangnya bareng kalian, " ucap Via berlalu pergi menuju toilet dengan sedikit berlari.
"Iya, jangan lama-lama!" ucap Ify dan juga Agni.
-
-
Toilet#
Usai keluar dari toilet, Via berniat untuk langsung pergi menuju parkiran, namun di saat yang sama ia melihat seorang siswa berseragam SMP nampak berjalan ke arahnya.
Siapa lagi kalau bukan Debo."Via, kamu suka baca Novel kan? Ini aku ada sesuatu buat kamu!" ucap Debo sembari menyerahkan sebuah buku kepada Via.
"Buat aku? Loh ini karangan kamu sendiri?" tanya Via sembari menerima Novel tersebut.
"Iya, novel itu sengaja aku cetak buat kamu, limited edition loh, cuma ada dua, di tempat aku satu, dan yang satunya, lagi di pegang sama kamu," ucap Debo.
"Wah makasih banyak ya Deb," ucap Via.
"Sama-sama, aku duluan ya!" pamit Debo sembari pergi meninggalkan Via.
Via masih asik memandangi buku novel tersebut.
"Kamu memang hebat Deb, aku salut sama kamu!" gumam Via sembari memeluk erat buku tersebut."Astaga... Gue lupa, gue kan udah janji sama Agni dan juga Ify, kalo gue gak akan lama, pasti sekarang mereka lagi nungguin gue!" gumam Via yang kini tengah memasukan novel tersebut ke dalam tasnya dan berlalu pergi menyusul kedua sahabatnya.
-
-
"Lo dari mana aja sih Vi? Lama banget!" oceh Ify yang sedari tadi sudah menunggunya di parkiran."Sorry, udah yuk cabut!"ucap Via yang kini sudah masuk terlebih dahulu ke dalam mobil Agni.
Mereka pun berlalu pulang, sepanjang perjalanan Via hanya asik dengan ponselnya sambil tersenyum ke arah layar ponselnya.
"kenapa lo Senyam-senyum gaje kayak gitu?" tanya Agni yang tengah menyetir.
"Lagi kasmaran dia, biasa lah, kayak gak tau aja lo Ag!" sambar Ify dari belakang.
"sirik aja lo!" balas Via tanpa menoleh ke arah Ify.
-
-
Rumah Via#
Sesampainya di rumah, Via langsung membuka tasnya dan mengeluarkan novel yang di berikan oleh Debo sewaktu pulang sekolah.Setelah mendapat posisi yang nyaman, Via pun mulai membaca di halaman pertama.
Lembar demi lembar terus ia baca hingga akhirnya Via pun ketiduran.
-
Di sisi lain#
Tuuutt.. Tuuuuttt... Tuuuuttt
"Kenapa gak di angkat sih Vi!" gumam seorang lelaki yang sedari tadi terus mencoba untuk menghubungi Via. Namun usahanya terus gagal."Alvin ayo nak!" seru Tn.Robby ayah dari Alvin.
"eee.. Iya pa," Alvin pun terpaksa menyimpan ponselnya ke saku celananya dan langsung meyusul ayahnya untuk pergi ke suatu tempat.
Sepanjang perjalanan Alvin hanya diam saja, ia masih mencoba untuk mengirim pesan kepada Via namun tak ada balasan.
"Kamu ke mana sih Vi, kenapa aku telpon gak di angkat, sms juga gak kamu bales, aku khawatir Vi sama kamu!" batin Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Kita
General FictionSEGERA TERBIT Sah-sah saja jika seorang lelaki mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis. Namun bagaimana jika seorang gadis nekat mengungkapkan cintanya kepada seorang lelaki? Akankah lelaki itu mau menerima dirinya? Atau malah sebaliknya? - Pena...