Gadis itu memasukan kembali hasil lukisannya ke dalam tas, agar besok bisa di tempel langsung.
-
-
Pagi hari#
Via sudah duduk manis di meja makan sambil menyantap selembar roti.
"Vi, hari ini kamu di anter jemput aja ya, soalnya mobil mau mama pakai buat ke tempat tante, ada acara," ucap Ny.Nia."Iya," balas Via seadanya.
-
-
SMA Pertiwi#
"Serius ini lukisan lo Vi?" ucap Ify terkagum-kagum melihat hasil lukisan yang di bawa oleh Via."Yaiyalah lukisan gue, udah ah, jangan di liatin mulu, ini lukisan pengen gue tempel," ucap Via sembari mengambil hasil lukisan itu dari tangan Ify dan langsung berlari keluar kelas.
-
Mading#
"Beres!" gumam Via usai menempel hasil karyanya itu ke dalam Mading."Keren Vi," puji Agni.
"Biasa aja Ag!" ucap Via.
"Woy, bantuin nih, pada enak-enakan lo ngumpul di situ!" ucap Cakka yang baru saja datang bersama Alvin dengan membawa rangkaian bunga hasil tugas kelompok mereka.
Via yang melihat Alvin dan Cakka nampak kesusahan pun berniat untuk membantu, namun ia kalah cepat.
"Sini biar gue bantu bawa!" ucap Zahra yang tiba-tiba saja datang menghampiri Alvin dan Cakka.
Senyum sumringah langsung menghiasi bibir lelaki sipit itu.
"Oh iya!" ucap Alvin dengan semangat ia membawa rangkaian bunga tersebut menuju kelas, di bantu oleh Zahra dan juga Cakka.Via yang melihat hal itu hanya dapat berdecak sebal.
"Kenapa harus Zahra sih!" batin Via."Lo kenapa Vi?" tanya Ify.
"Gak papa!" ucap Via.
"Yaudah yuk, kita susul mereka buat nyelesain tugas kelompok kita!" ucap Agni.
Ify dan Via hanya mengikuti saja.
-
-
Kelas XII#
Zahra nampak asik melilit ranting dengan kertas craf berwarna hijau, di bantu oleh Alvin yang kini tengah sibuk mengolesi ranting tersebut dengan lem kertas, sementara Cakka hanya duduk manis saja tanpa membantu sendikitpun.
Via yang melihat hal itu, tiba-tiba timbul kebencian pada Zahra, ia langsung berjalan menghampiri Zahra yang tengah sibuk dengan kertas craf di tangannya."Sini, biar gue yang ngerjain, lo kerjain yang lain aja," ucap Via.
Zahra hanya menurut, dan kini memilih untuk bergabung bersama Ify dan juga Agni memotong kertas berwarna hijau untuk di jadikan sebagai daunnya.
Alvin hanya menghela nafas, sambil terus mengolesi ranting bunga tersebut dengan lem, "Napa harus Via sih yang bantuin gue, gue kan pengennya sama Zahra!" batin Alvin yang masih saja memandang wajah cantik Zahra.
Tanpa ia sadari kalau kini bukanlah ranting yang ia olesi, melainkan tangan Via yang tengah melilit kertas craf di ranting bunga itu."Alvin mata lo kemana sih, ini tangan gue ngapain lo oles pake lem," ucap Via pura-pura kesal, berharap Alvin akan membersihkan tangannya yang terkena lem.
"Sorry, gue gak liat!" ucap Alvin singkat.
Lelaki itu kembali melanjutkan tugasnya tanpa peduli dengan gadis yang sudah ia olesi dengan lem."Gak peka!" batin Via.
Via langsung berlari keluar kelas tanpa menghiraukan teman-temannya yang memanggil namanya.
-
-
Kantin#
"Gue benci lo Zahra, lo udah bikin cowok yang gue suka makin ngejauh dari gue!" gumam Via sambil mengaduk kasar orange juicenya."Nape lo Vi?" tanya Ray.
"Gak papa!"
"Lo cemburu ya? Berarti bener dong apa yang di bilang sama Deva," ucap Ray.
Via mendongakan kepalanya, ia menatap Ray dengan tajam.
"Bukan urusan lo! Lo ngapain berdiri di depan gue? " ucap Via ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Kita
Ficção GeralSEGERA TERBIT Sah-sah saja jika seorang lelaki mengungkapkan cintanya kepada seorang gadis. Namun bagaimana jika seorang gadis nekat mengungkapkan cintanya kepada seorang lelaki? Akankah lelaki itu mau menerima dirinya? Atau malah sebaliknya? - Pena...