12. Terpuruk

25.8K 1.8K 135
                                    

Saat kebahagian itu datang ke sisiku aku tau cepat atau lambat kesedihan pun juga akan datang ke sisiku. Karena di dunia ini, tak ada yang namanya abadi. ****Another 🌸

Dengan sebuah baskom kecil berisi air hangat dan 2 buah handuk kecil Mika berjalan menaiki deretan anak tangga. Setelah selesai menyantap bubur buatan Mika, Kevin langsung dipaksa Mika untuk beristirahat di kamar. Demam Kevin memang sangat tinggi, jadi Mika berniat menurunkan demam putranya dengan mengompres tubuh putranya itu. Tapi saat dia ingin kembali ke kamar Kevin, dia malah menemukan putranya yang sudah terlelap di atas sofa ruang keluarga. Entah sejak kapan putranya itu pindah dari kamar. Tapi pemandangan yang Mika temukan saat ini di ruang keluarga adalah pemandangan yang begitu indah.

Wanita itu melengkungkan bibirnya saat menemukan Kevin yang sedang terlelap di pangkuan Kayla. Ini adalah pemandangan yang jarang terlihat, kedekatan Kayla dan Kevin. Selama ini Kevin memang sangat jarang ada di rumah, dia jarang bermain dengan adiknya. Tapi lihat, meski mereka jarang bertemu namun hubungan mereka tak pernah merenggang. Kedekatan mereka tidak pernah memudar.

Karena darah memang lebih kental dari air. Meski tidak pernah bertemu atau jarang bertemu tapi rasa yang melekat karena hubungan saudara itu tidak akan pernah hilang. Meskipun ada benci namun mereka tidak akan benar-benar bisa membenci, karena di dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama, Itulah ikatan keluarga. Meski kadang ego selalu meracuni hati hingga membuat mata buta, tapi di lapisan terdalam lubuk hati akan selalu ada rasa kasih dan sayang untuk ikatan yang di anugrahkan Tuhan sejak kita datang ke dunia ini. Ikatan yang tak pernah bisa di hapus, ikatan keluarga.

Kayla mengelus lembut rambut sang kakak dengan tangan mungilnya. Senandung lagu nina bobo pun menjadi pengantar tidur sang kakak. Ini adalah hal yang selalu Mika lakukan saat Kayla susah tidur, dan saat ini gadis kecil itu sedang mempraktekannya, mempraktekkan sesuatu yang selalu di lakukan sang bunda pada dirinya. Sungguh, ini adalah pemandangan yang begitu indah di mata Mika.

"Kayla..." suara panggilan Mika mengalihkan fokus mata putri kecilnya. Wanita itu ingin berucap lagi namun di larang oleh Kayla.

Settt—

"Bunda jangan belisik kak Kelpin lagi bobo." Ucap Kayla sembari menaruh jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan bundanya untuk tidak berisik. Kemudian gadis kecil itu kembali mengelus-elus rambut kakaknya lembut.

Mika tersenyum melihat tingkah putri kecilnya yang begitu manis.

Dengan langkah pelan dia berjalan mendekati ke dua anaknya. Kemudian dia menaruh baskom kecil yang dia bawa ke atas meja, lalu duduk di lantai di depan Kayla yang sedang duduk di sofa dan Kevin yang berbaring di sofa dengan kepala yang bertumpu di paha mungil Kayla.

Sesaat Mika menyentuh hidung mancung putranya lalu mengelus lembut rambut Kevin. Sudah sangat lama dia tak melakukan hal ini, memandangi wajah putranya yang sedang tertidur. Dulu sewaktu Kevin masih kecil setiap malam Mika pasti akan pergi ke kamar putranya untuk mengecek keadaan Kevin. Tapi saat Kevin masuk SMP, Mika tak pernah melakukan rutinitas itu lagi. Karena saat itu dia benar-benar hanya terfokus pada Alvin.

Wanita itu nenatap wajah pucat Kevin dengan sorot mata sendu. Sejak pulang tadi Kevin memang terlihat sangat sakit, wajahnya terlihat begitu pucat dan tubuhnya terlihat lebih kurus dari terakhir kali Mika melihat Kevin. Dan lagi ucapan Alvin sebelum Kevin menghilang tiga hari yang lalu yang mengatakan bahwa adiknya terkena deman di sekolah itu juga masih menjadi pikiran Mika.

Mika menghapus bulir-bulir keringat yang membasahi kening putranya dengan handuk kecil yang dia bawa. Sesaat tak ada reaksi, anak itu masih tertidur pulas dan nampak tak terganggu dengan apa yang sedang Mika lakukan. Namun beberapa detik kemudian, dengan mata yang masih terpenjam, sebuah kerutan di kening Kevin terlukis dalam. Ketenangan yang awalnya menemani tidur Kevin menghilang. Kali ini anak itu terlihat gelisah dalam tidurnya. Nafasnya berubah menjadi tak teraturan, dia seperti sedang bermimpi buruk. Lalu sebuah erangan kecil pun terlepas dari mulut Kevin, sebuah erangan kesakitan yang dilanjutkan dengan sebuah rancuan yang terdengar begitu memilukan di telinga Mika.

ANOTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang