Maaf update-nya telat banget 🙏****ANOTHER *25MEI17🍀
Di suatu malam yang kelam, di dalam sebuah rumah mewah nan megah, terdapat sebuah keluarga yang tampak harmonis. Dengan dua orang anak kembar yang mereka miliki, sepasang suami istri itu begitu bahagia. Kesempurnaan adalah bagian dari hidup mereka. Mereka berjanji-sepasang suami istri itu-bahwa seluruh hidup mereka akan mereka berikan untuk kebahagiaan anaknya. Namun semuanya berubah saat mereka kedatangan tamu tak di undang yang mengutuk satu anaknya menjadi seekor kunang-kunang yang tak dapat memiliki umur panjang.
Mereka hancur. Keluarga itu hancur. Untuk sebuah kebahagiaan singkat yang pernah mereka rasakan. Untuk sesuatu yang ingin mereka kembalikan. Di tengah rasa takut akan kehilangan. Mereka berusaha keras, melakukan berbagi cara untuk dapat mengembalikan satu buah hatinya seperti dulu. Untuk melenyapkan kutukan yang akan memisahkan buah hatinya dari mereka. Mereka berjuang mati-matian.
Seluruh waktu yang mereka miliki, mereka gunakan untuk mencari cara mematahkan kutukan itu. Mengabaikan satu buah hatinya untuk satu buah hatinya yang dikutuk menjadi kunang-kunang. Mereka hanya terfokus pada satu buah hatinya tanpa menyadari bahwa satu buah hatinya lagi juga terkena kutukan.**** ANOTHER 🍀
*
*
*
"Hari di mana aku bisa mendapatkan perhatian dari Ayah, aku pikir hari itu tidak pernah ada." Kevin🍀
Kevin berlari menujuh kamar bundanya dengan wajah khawatir. Setelah sampai rumah dan tidak sengaja berpapasan dengan Bi Imah di ruang tamu- yang entah mengapa pembantu rumah tangga itu belum pulang ke rumahnya di jam segini- dan mendapat berita akan bundanya tadi jatuh pingsan dan terkena demam, Kevin menjadi panik bukan main. Lalu tanpa mendengarkan kelanjutan cerita Bi Imah hingga selesai, Kevin langsung bergegas pergi ke kamar sang bunda. Namun sesampai di depan pintu kamar bundanya, bukanya masuk cowo itu hanya terdiam di depan pintu.
Niatan ingin melihat keadaan bundanya dia urungkan saat mendapati dua orang pria yang memiliki tempat spesial dalam hidupnya berada di dalam ruang kamar itu. Dengan ke akraban yang terlihat menyakitkan untuk Kevin. Mereka tampak sempurna sebagai sepasang anak dan ayah.
Kevin tersenyum sendu melihat kedekatan ayah dan kakaknya, sesuatu yang selalu dia inginkan namun tak pernah bisa dia dapatkan, rasa iri yang tak pernah bisa hilang, impian yang hanya bisa menjadi angan-angan.
Nyatanya apa yang kita inginkan adalah sesuatu yang sulit kita dapatkan dan pahitnya, mungkin itu adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa kita dapatkan.
Kevin berjalan meninggalkan kamar itu. Berusaha mengurangi cidera parah yang terasa menyakitkan di hatinya. Untuk sebuah luka yang semakin meradang dan tak dapat disembuhkan dia memilih untuk menjauh. Karena cara itu adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa iri yang terus memakan hatinya.
Sesampai di dalam kamar cowo itu melempar bungkusan obat yang tadi diberikan Bayu ke atas tempat tidur, lalu membaringkan tubuhnya ke atas kasur empuk. Lukisan langit biru yang tergambar di plafon kamarnya menjadi fokus mata sendu Kevin. Sebuah lukisan langit hasil karya tangan ayahnya sebagai hadiah ulang tahun Kevin yang ke 6 tahun. Sebuah tanda dan bukti bahwa dulu dia pernah disayang oleh sang ayah. Hadiah terakhir yang Alex berikan untuk Kevin.
Flashback.
"Bunda kok Adek gak boleh masuk ke kamar, sih? Adek kan mau bobo." Kevin kecil bertanya pada sang bunda dengan mata yang mulai berair. Padahal anak itu baru 3 hari mendapatkan kamar barunya, tapi entah mengapa sejak pagi tadi dia tidak boleh masuk ke dalam kamar oleh bundanya. Tentunya Hal itu membuat Kevin kecil sedih, karena jujur saja dia sangat gembira saat di berikan kamar baru oleh orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER (END)
Teen Fiction"Karena gua kakak lo! Gua yang akan ngelindungin lo! bukan lo yang melindungi gua! jadi jangan bersikap seolah-olah lo pelindung gua dan bikin gua keliatan kaya kakak yang gak berguna!" Alexandar Alvin. "Apa lo tau seberapa takutnya gua saat lo di b...