Oprasi itu berjalan dengan lancar, namun kondisi Kevin masih keritis. Anak itu masih belum menunjukan tanda-tanda bahwa dia akan bangun. Sebenarnya itu bukanlah berita baik, tapi itu juga bukan lah hal buruk. Karena setidaknya anak itu masih mau bertahan sampai detik ini meski dia masih belum mau membuka matanya. Dia masih di sini dan tidak pergi ke tempat kakak kesayanganya.
*****
Kesunyian itu menemani ruang ICU VIP Kevin.Di dalam kamar ICU itu, Alvin terus menemani Kevin. Seperti sepasang sepatu, anak itu tak ingin terpisahkan dengan saudara kembarnya. Meski semua orang sudah menyuruh Alvin dengan berbagai cara supaya anak itu kembali ke kamarnya untuk beristirahat, tapi tetap saja Alvin menolak. Anak itu mengatakan bahwa dia ingin menemani Kevin sampai Kevin bangun. Anak itu terus duduk di samping ranjang adiknya tanpa mau berpindah sedikit pun dari sana. Dan tentunya hal ini membuat Mika dan Alex menjadi kawatir. Karena bagaimana tidak, kondisi Alvin sendiri pun sedang tidak baik. Dia sempat kambuh saat menunggu Kevin oprasai kemarin. Jadi kalau Alvin terus memaksakan tubuhnya hal tersebut dapat membahayakan nyawa Alvin sendiri. Tapi bodohnya, anak itu terus keras kepala ingin menemani Kevin.
Tangan itu masih menggenggam tangan Kevin erat.
Ini sudah sepuluh jam sejak Alvin terbangun dari pingsannya dan langsung pergi ke kamar adiknya, lalu hingga saat ini pun anak itu belum mau beranjak pergi. Dia masih tak mau meninggalkan adiknya. Alvin takut kalau dia pergi meninggalkan adiknya maka adiknya akan benar-benar pergi meninggalkanya. Karena surat itu, karena hadiah itu, dan karena permintaan maaf Kevin sebelum anak itu tak sadarkan diri itu membuat Alvin ketakutan. Karena sialnya adiknya itu sudah mempersiapkan segala hal untuk pergi meninggalkan dunia ini, pergi meninggalkan Alvin seorang diri.
Alvin menghapus air matanya yang kembali mengalir dari sudut matanya. Entah sudah berapa banyak air mata yang anak itu keluarkan. Namun hal itu tak membuat adiknya mengasihaninya dan terbangun dari tidurnya.
Untuk sejenak anak itu terdiam dengan kepala tertunduk. Meski Alvin berusaha untuk tidak menangis di depan adiknya namun entah mengapa air mata itu terus mengalir. Entah mengapa rasa sesak itu tak juga hilang.
Apa hal ini lah yang selalu Kevin rasakan saat Alvin koma? Apa ketakutan ini lah yang selalu keluarganya rasakan saat keadaanya memburuk? Sebuah ketakutan yang tak mudah hilang dan terus menyiksa.
Selama ini, Alvin tak benar-benar tau tentang perasaan itu. Karena dia adalah tokoh lemah yang selalu di kawatirkan. Jadi Alvin tak pernah tau bagaimana rasanya ketakutan saat orang yang dia sayangi sedang di ambang maut. Namun untuk pertama kalinya Alvin pun akhirnya merasakan. Dia merasakan bagaimana tersiksanya saat melihat seseorang yang dia cintai sedang sekarat. Dan rasanya benar-benar buruk. Rasanya seperti Alvin ingin mati saat ini juga.
Satu detik, dua detik, Alvin masih merunduk dengan tangannya yang masih menggenggam tangan adiknya erat. Dia menghirip nafas panjang dan menghembuskanya perlahan. Hingga detik berikutnya Alvin pun kembali menegakkan kepalanya dan kembali memandang wajah adiknya dengan seulas senyum teduh di bibirnya. Dia tak boleh menunjukan wajah sedihnya di depan Kevin, karena Alvin tau Kevin sangat membenci hal itu. Karena Alvin tau kalau Kevin selalau berusaha membuatnya bahagia.
Selama 16 tahun ini, meski Kevin berusaha menutupi dan bersikap buruk pada Alvin, namun Alvin tau, di dalam hati adiknya, adiknya begitu menyayangi Alvin. Meski Kevin selalu mengatakan bahwa dia membenci Alvin, tapi anak itu selalu menggengam tangan Alvin saat Alvin sedang kejatuhan. Dia selalu menyemangati Alvin saat Alvin sedang putus asa. Meski tidak secara langsung dan melalui orang lain, namun hal tersebut sudah lebih dari cukup menjadi bukti.
Alvin mengelus punggung tangan adiknya lembut. Tangan yang selama ini sulit Alvin sentuh, kini bisa dia sentuh. Tangan hangat adiknya yang sangat Alvin rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER (END)
Teen Fiction"Karena gua kakak lo! Gua yang akan ngelindungin lo! bukan lo yang melindungi gua! jadi jangan bersikap seolah-olah lo pelindung gua dan bikin gua keliatan kaya kakak yang gak berguna!" Alexandar Alvin. "Apa lo tau seberapa takutnya gua saat lo di b...