13 tahun yang lalu
Setelah perdebatan panjang semalam, akhirnya sepasang suami istri itu - Alex dan Mika - memutuskan untuk pergi mengunjugi panti asuhan yang menjadi penyebab ketidak harmonisan keluarganya beberapa hari yang lalu. Hal itu pun bermula setelah ada seorang wanita asing yang beberapa hari lalu bertamu ke ruamh mereka dan mengatakan bahwa mantan istri Alex telah meninggal dunia dan meninggalkan seorang putra yang kini di titipkan di panti asuhan. Tentunya berita itu mejadi kejutan sekaligus pukulan berat bagi Mika dan Alex karena bagai mana tidak, di tengah keharmonisan keluarga kecil yang telah mereka bangun 4 tahun itu tiba-tiba ada seseorang datang dan mengungkit tentang masalalu kelam Alex. Bukankah hal itu sangat menganggu.
Dan lagi wanita asing itu mengatakan bahwa Alex memiliki seorang putra dari mantan istrinya. Itu adalah hal yang sulit Alex percaya, karena yang dia tau, dia menceraikan Tari, mantan istrinya itu saat mereka belum di anugrahkan seorang anak. Namun setelah mendengar pejelasan wanita itu bahwa saat Alex menceraikan Tari, mantan istrinya itu sedang mengandung. Itu menjadi sebuah pukulan berat bagi Alex. Bagaimana tidak, kalau saja saat itu dia tau Tari sedang mengandung mana mungkin dia tega menceriakan Tari. Pria itu menyesal dan kini dia pun dilanda dilema berat tentang jalan apa yang harus dia pilih, karena semua keputusan yang akan dia ambil pastinya nanti akan memberi luka, baik itu untuk Mika, dirinya, atau anak itu.
Lalu Setelah berpikir panjang, dengan berat hati Alex memutuskan untuk lebih memilih keluarga barunya dan memutuskan untuk membiarkan putra dari mantan istrinya untuk tetap tinggal di pantiasuhan. Saat itu apa Alex terluka? Ya dia sangat terluka, ayah mana yang tega membiarkan darah dagingnya tinggal di panti asuhan. Tapi tak ada yang bisa dia perbuat, karena dia tau kalau dia membawa anak itu ke dalam rumah tangganya anak itu akan menjadi luka bagi istrinya. Dan dia tak mau mengambil resiko itu. Namun ternyata Mika berpikiran lain, wanita itu malah menyuruh Alex untuk membawa anak itu ke rumah dan mengatakan bahwa dia ingin menjadikan anak itu sebagai anak mereka. Dan disinilah sekarang mereka berada. Di depan panti asuhan untuk menjemput putra Alex.
Alex kemabali menoleh ke arah Mika yang hanya diam sejak masuk ke dalam panti asuhan kasih bunda itu. Ini sudah 10 menit setelah mereka di suruh menunggu pemilik penti asuhan yang sedang menjemput Vino --- anak Alex --- di dalam kamarnya. Dan selama itu Mika hanya diam tanpa sepatah kata pun, membuat Alex menjadi resah dan sangsi dengan keputusan yang telah dia pilih. Dia ragu kalau hal ini adalah hal yang terbaik, dia takut kalau Mika berbohong saat dia bilang dia baik-baik saja bila Vino mereka adopsi.
"Apa kamu yakin? Kita tidak harus membawanya. Karena aku sudah lama bercerai dengan wanita itu." ucap sang suami dengan perasaan bersalah. Pria itu begitu takut kalau hal yang akan mereka lakukan akan menjadi bumerang bagi keluarga mereka nantinya.
"Tapi dia adalah anak kamu, darah daging kamu, dan dia sudah menjadi piatu." Saut Mika dengan wajah sedih.
"Tapi..."
"Apa kamu tega membiarkan dia tinggal di panti asuhan?"
"Bukan begitu, hanya saja aku sudah memiliki kamu dan keluarga baru kita, aku tidak mau kalau keluarga kita rusak hanya karna aib aku."
"Mas..."
"Aku tau kamu merasa berat tentang hal ini, jadi mari kita pulang dan lupakan hal ini." Ucap Alex dengan berat hati. Mika tersenyum sedih wanita itu tau kalau Alex tak benar-benar ingin mengajaknya pergi.
"Sebenarnya, hal ini memang sangat berat untuk aku. Karena, wanita mana yang tidak merasa tersakiti saat mengetahui bahwa suaminya memiliki anak dari wanita lain."
"Maafkan aku, aku tidak tau kalau semuanya akan menjadi seperti ini."
"Tapi aku juga seoerang ibu, aku juga tidak mau anak aku berada di pati asuhan, terlebih lagi dia masih memiliki seorang ayah. Dia pasti akan merasa kesepian di sini." Mendengar penuturan Mika pria itu tertunduk dalam.
Sakit, itulah yang dia rasakan. Sejujurnya dia juga tidak mau menaruh darah dagingnya sendiri di panti asuhan. Namun saat ini dia sudah memiliki keluarga dan dia tak mau melukai keluarganya.
"Maafkan aku..."
"Dalam sehari ini kamu sudah meminta maaf lebih dari 20 kali, aku sudah tidak marah, memang awalnya rasanya menyakitkan, namun saat ini aku sudah bisa menerimanya." Ucap Mika sembari memeluk tubuh suaminya. Wanita itu tau, di sini yang paling tersakiti adalah Alex karena pria itu sedang di hadapi dengan dua pilihan yang menyakitkan. "Toh, dia anak kamu berarti dia juga bagian dari keluarga kita. Dia bisa menjadi kakak Alvin dan Kevin. Dan lagi, aku juga penasaran tentang seberapa miripnya kalian."
"Terimakasih..."
"Semoga ini menjadi jalan terbaik."
****
Maaf ya aku salah update, sebenernya aku belum selesai ngetik hehe tapi udah ke pencet update :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER (END)
Teen Fiction"Karena gua kakak lo! Gua yang akan ngelindungin lo! bukan lo yang melindungi gua! jadi jangan bersikap seolah-olah lo pelindung gua dan bikin gua keliatan kaya kakak yang gak berguna!" Alexandar Alvin. "Apa lo tau seberapa takutnya gua saat lo di b...