****** A N O T H E R*****
Ruang kamar itu sudah seperti kapal pecah. Dari kasur yang penuh dengan komik-komik yang berhamburan di atasnya, bungkus-bungkus ciki yang berserakan di lantai serta botol dan kaleng bekas minuman yang tergeletak di atas meja. kamar itu tampak kacau. sangat.
Untuk sejenak Bayu menatap perubahan kamarnya dengan pandangan yang tekesima. Ini adalah pemandangan kamarnya yang paling berantakan seumur dia memiliki kamar ini. Dan semua itu adalah ulah adik angkatnya. Yaa... siapa lagi kalau bukan Kevin. Si anak yang susah di atur dan paling batu.
Setelah bertemu dengan Kevin di taman rumah sakit dan mendengar curhatan adik angkatnya itu, entah mengapa tiba-tiba Kevin meminta untuk menginap di ruamah Bayu. Padahal biasanya anak itu selalu menolak tawaran Bayu untuk menginap di rumahnya. Tapi saat ini, tanpa di tawari anak itu memintanya sendiri. Dan tentunya hal itu membuat Bayu senang. Bagai mana tidak, karena hal itu lah yang Bayu inginkan. Bayu sangat ingin kevin tinggal saja di rumahnya, karena dengan begitu Bayu tidak perlu lagi kawatir dengan kondisi kesehatan Kevin yang amat labil, terutama dia tak akan merasa takut soal Om Alex yang suka memukuli Kevin. Setidaknya bila Kevin tinggal di rumah Bayu anak itu akan aman dari Om Alex.
Tapi, yaa begini lah resiko kalau Bayu mengijinkan adik angkatnya menginap di kamarnya. Kamarnya akan berubah seperti kapal yang habis terserang badai besar yang berubah menjadi kepingan-kepingan di lautan. Super berantakan! dan sedikit catatan, Kevin itu hobi banget geratak kamar Bayu, apapun yang ada dalam lemari Bayu akan anak itu keluarin tanpa menghiraukan kalau-kalau Bayu akan murka nantinya. Hal itu bagaikan tradisi yang tak pernah lupa Kevin lakukan saat main ke kamar Bayu. Kebiasan Kevin yang tak pernah bisa berubah dari kecil hingga sekarang.
Bayu berjalan mendektai Kevin lalu menjitak kepala adik angkatnya itu yang masih asik bermain PS tanpa menghiraukan kedatangan sang pemilik kamar. Kevin pun langsung menoleh ke arah Bayu.
"Anjirr! Sakit, nyet!" pekik Kevin sembari mengelus kepalanya yang nyut-nyutan habis dijitak Bayu.
"Ngapa kamar gua jadi ancur gini, baru juga gua tinggal ke luar setengah jam. Kamar gua udah kaya kapal pecah." Keluh Bayu sembari duduk di sofa dan meminum coca coal bekas di minum Kevin.
Mendengar keluhan Bayu, Kevin pun memutar bola matanya. Bayu kalo lagi ngomel-ngomel gini persis banget kaya Bi Imah. Ngeselin.
"Bukannya lo yang bilang kalau gua boleh anggep kamar lo kaya kamar gua sendiri, Kakak... Apa lo lupa ingatan?" Saut Kevin sekenanya dengan mata yang masih terfokus pada layar TV dan tangan yang masih sibuk menekan-nekan tombol stik PS. Dalam hati Bayu membenarkan ucapan Kevin, kalau dia memang menyuruh cowo itu untuk menganggap kamarnya sebagai kamar kevin sendiri.
"Tapi gak harus di berantakin juga Adekkk! lo pikir siapa yang mau beresin nih kamar?? pembantu gua lagi pulkam, papa dan mama lagi di luar kota. Gak ada orang di rumah, jadi jangan nambah-nambahin kerjaan gua."
"Yaelah, cuman berantakan dikit doang." Kevin menghentikan main PSnya lalu berjalan ke tempat tidur bayu dan menidurkan tubuhnya di sana. "gua ngantuk, besok pagi aja beresinya."
"Anjir, nih anak, ya! Gak ada takut-takutnya.. " Bayu berjalan mendekati Kevin dan menyuruh Kevin bangkit dari tidurnya dengan menarik lengan Kevin guna membuat Kevin bangkit dari tidurnya. "Enggak! pokonya sekarang! Cepet bantuin gua beresin!" Perintah Bayu emosi. Karena jujur saja, Bayu pecinta kebersihan jadi mana bisa tidur dia kalau kamarnya berantakan gini.
"Yaelah besok aja, Bay.. udah malem ini." Kevin kembali ingin meringkuk di atas tempat tidur. Namun langsung di cegah oleh Bayu.
"Enggak! pokonya sekarang! Besok pasti lo langsung kabur dan gak mau bantuin gua." Kevin menatap Bayu malas sembari mengerucutkan bibirnya ala anak kecil. Kemudian cowo itupun bangkit dari duduknya mengikuti Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER (END)
Teen Fiction"Karena gua kakak lo! Gua yang akan ngelindungin lo! bukan lo yang melindungi gua! jadi jangan bersikap seolah-olah lo pelindung gua dan bikin gua keliatan kaya kakak yang gak berguna!" Alexandar Alvin. "Apa lo tau seberapa takutnya gua saat lo di b...