36. Bangau Kertas

19.1K 1.6K 233
                                    

Warning!!

1. Siapin tisu saat ingin membaca

2. Usir semua orang yang ada di dalam kamar dan pastikan kamu di dalam sendirian.

3. Matikan lampu dan putar lagu galau.

😂😂😂

********

Setelah mendapat telpon dari Alvin yang meminta ayahnya membawakan buku-buku pelajaran ke rumah sakit. Alex yang awalnya ingin langsung pergi ke rumah sakit pun mengurungkan niatnya dan kembali pulang ke rumah guna mengambil pesanan putra kesayangannya itu. Padahal tadi tinggal 500 meter lagi Alex sudah akan sampai ke rumah sakit tapi demi anak kesayanganya pria itu pun rela kembali pulang.

Lalu bagaimana bila yang meminta itu adalah putranya yang lain, apa Alex akan melakukan hal yang sama? Untuk seseorang yang sangat pria itu benci, sepertinya hal itu sangatlah mustahil, karena putranya yang satu itu adalah putranya yang sangat ingin dia enyahkan dari hidupnya. Entah itu adalah keinginan dari lubuk hatinya atau hanya egonya saja. Tapi satu hal yang pasti untuk saat ini Alex tak ingin mengalah pada egonya.

Alex memasuki rumah dan langsung bergegas menujuh kamar Alvin yang sudah beberapa hari ini tidak dia kunjungi karena pemiliknya sedang berada di rumah sakit. Untuk sejenak, pria itu terpaku di ambang pintu. menatap terkesima sesuatu yang begitu berbeda dari kamar Alvin. dengan begitu banyak lipatan origami burung bangau yang tergantung di langit-langit kamar Alvin, kamar itu tampak begitu menakjubkan. Terlebih lagi hampir seluruh penjuru langit-langit kamar itu tergantung lipatan origami burung bangau. Rasanya seperti ada di dalam musium saat berada di dalam kamar itu.

Namun siapa yang melakukan hal ini? ruang kamar itu sudah di tinggal kan seminggu penuh oleh pemiliknya, jadi tentu itu bukanlah perbuatan Alvin. Itu juga bukan perbuatan dia. Hingga sebuah suara menghancurkan lamunanya.

"Itu yang bikin Den Kevin tuan." ucap seorang wanita paru baya yang datang tiba-tiba. Sepontan Alex pun menoleh ka arah wanita paruh baya yang tidak lain adalah Bi Imah.

Entah sejak kapan waita itu sudah berada di belakangnya, Alex tak terlalu peduli. Karena sesuatu yang membuat Alex menoleh adalah sebuah nama dari seseorang yang mengubah kamar putra kesayanganya. Dengan alis yang saling bertautan dan wajah tak percaya pria itu pun berusaha meyakinkanya.

"Kevin.. Bi..?" Bi Inem mengangguk mantap.

"Tuan pasti gak percaya, tapi selama seminggu ini sejak Den Alvin masuk rumah sakit, Den Kevin berusaha keras untuk membuat lipatan burung bangau yang saat ini menghiasi kamar Den Alvin." Jeda sesaat, bibir wanita itu tersenyum sendu saat mengingat percakapanya dengan Kevin kemarin malam. Ada sebuah rasa yang menyesakkan saat mengingat expresi wajah anak itu yang tampak sedih saat menjawab pertanyaanya. "Katanya... semua itu hadiah buat Den Alvin kalau Den Alvin pulang nanti dari rumah sakit. Soalnya pas Den Alvin pulang nanti Den Kevin gak akan ada di rumah, makanya Den Kevin nyiapin semuanya dari sekarang. Lagian Den Kevin aneh, dia ngomong gitu kaya dia mau pergi jauh aja dan gak akan pulang lagi ke rumah." lanjut Bi Imah.

Sorot mata wanita itu berubah menjadi sendu saat kembali mengingat perjuanga Kevin beberapa hari ini guna membuat sebuah hadiah kejutan untuk kembaranya. Bahkan demi dapat menyelesaikan hal itu secepat mungkin anak itu samapi rela terjaga semalaman.

Sebenarnya melihat Kevin yang berjuang demi membuat hadiah kejutan untuk kakaknya membuat Bi Imah merasa senang. Karena untuk sekian lama setelah Vino meninggal baru kali itu Bi Imah kembali melihat wajah antusias anak majikanya itu dalam melakukan sesuatu untuk kembarannya. Karena benar saja, setelah Vino meninggal, Kevin terus berusaha menjaga jarak dan mematikan hatinya untuk berpura-pura bersikap acuh pada keluarganya. Dia berusaha menerima semua kesalahan yang di tuduhkan padanya dan menjauh. Namun seminggu ini, Kevin tampak berbeda. Bi Imah melihat sosok Kevin berubah menjadi Kevin kecil yang dulu begitu manis dan lebih jujur. Bukankah itu sebuah kemajuan. Rasanya begitu membahagiakan melihat hal itu. Dan Bi Imah berharap semua bisa kembali seperti dulu. Dimana Kevin bisa kembali disayang dan dekat dengan keluarganya lagi. Di mana Kevin menjadi sosok yang ceriah bukanlah pemurung. Tapi sesuatu yang dulu hancur akan sulit kembali menjadi utuh. Karena nyatanya anak itu sudah terluka dan sangat dalam.

ANOTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang