Typo!!
-----
Seorang gadis berambut panjang, mata hazel, hidung mancung, dan bibir ranum, sedang merenung di balkon rumahnya. Mata hazel itu menatap bulan, tapi pandangannya kosong.Tok tok tok
Terdengar suara pintu di ketuk. Tapi dia masih bergeming.
"Elysia? Kenapa kamu di situ? Nanti kamu sakit nak," Tegur Amanda. Mama Elysia yang sudah berada di dalam kamar Elysia.
Ya.Gadis yang berdiam diri di balkon kamarnya adalah Elysia Gallena putri sulung dari pasangan Amanda Sintia Pratama dan Stevan Sean Chirs, pria berdarah inggris.
"Tidak apa-apa Ma. Elysia hanya ingin menikmati angin malam." Jawabnya lembut. Elysia sangat menyayangi malaikat tak bersayapnya itu.
"Oh. Tapi jangan berlama-lama di situ nanti kamu sakit. Kamu sudah menyiapkan peralatan sekolah mu? Kamu tidak lupa kan kalau besok kamu akan masuk SMA?" Tanya Amanda sambil mengelus kepala Elysia.
"Tentu tidak Ma. Elysia sangat menanti sekolah baru." jawabnya dengan senyum kecut.
"Kalau begitu istirahatlah. Good night my princess i love you." Amanda mencium kening anak nya lembut.
"Love you so much Ma." senyumnya lembut.
Setelah Amanda keluar dari kamar Elysia. Elysia merebahkan tubuhnya di ranjang. Dia memeluk gulingnya erat. Besok adalah hari pertama dia masuk SMA . Tapi dia takut masa lalunya akan terulang kembali.
Dia takut mendapatkan perilaku yang sama saat dia di SMP. Perilaku teman-temannya dulu yang membuat sikap dan kepribadiannya berubah 180 derajat. Dan bayangan masa lalunya yang semakin memperumit hidupnya.
------
"Elysia ayo bangun. Nanti kamu terlambat. Kamu harus berangkat pagi sayang." Suara di balik pintu itu membangunkan gadis yang masih bergulung di selimutnya.
"Iya Ma. Elysia udah bangun." Elysia mengusap matanya.
Dia berjalan ke kamar mandi yang ada di kamarnya dan melakukan ritual paginya.Setelah 30 menit, Elysia sudah siap dengan seragam sekolah putih abu-abunya. Elysia menuruni tangga menuju meja makan. Di sana sudah ada Stevan, Papanya. Mamanya dan juga Alvaro Gallan adik laki-lakinya dengan mengenakan seragam putih birunya.
"Pagi Ma, Pa, Al." Elysia mencium pipi mereka satu persatu.
"Pagi El." jawab Stevan dan Alvaro serempak.
"Ini sarapan mu princess." Amanda menyodorkan sepiring nasi goreng.
"Makasih Mama." Elysia tersenyum lembut. Senyum yang selalu lembut, ramah, dan menawan.
"El nanti kamu dan Al mau diantar Papa?" Tanya Stevan sambil menyuapkan sesuap nasi goreng ke dalam mulutnya.
"Iya Pa." jawab El dan Al serempak.
-----
Setelah mengantarkan Al ke sekolahnya, kini Stevan dan Elysia sudah sampai di depan gerbang SMA ternama di jakarta. SMA Bina Bangsa.
"Nanti kamu pulang naik angkutan umum ya princess." kata Stevan dengan mengelus lembut kepala Elysia.
"Iya Pa." Elysia tersenyum lembut.
"Papa berangkat kerja ya princess. Nanti jangan malu-malu untuk berkenalan dengan teman baru. Bersikaplah ramah." Nasihat Stevan dengan menatap Elysia penuh kasih sayang.
"Iya Pa. Elysia masuk dulu ya Pa, Papa hati hati di jalan ya Pa." Elysia mencium punggung tangan Stevan lalu keluar dari mobil.
"Semoga kau mendapatkan teman yang kamu idamkan dan kamu bisa melupakana dia." Ucap Stevan setelah Elysia masuk ke dalam bangunan yang megah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Teen Fiction[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...