40. {Pergi dan Putus}

661 35 53
                                    

Typo!!!

-----

Semua orang masuk ke dalam ruangan Elysia, mereka memandangi Elysia yang masih pulas tertidur. Elysia masih belum bangun karena efek obat. Ala dan Alo mendekati Elysia.

Meskipun mereka tidak tau penyakit Elysia, mereka hanya tau kalau Elysia sakit. Tapi mereka seolah mengerti kesedihan semua orang, mereka tidak banyak bertanya seperti biasanya. Bahkan Samudra juga tidak menangis sama sekali. Ala dan Alo memandangi Elysia yang pulas tertidur dengan pandangan sendu.

Lalu Elnaor dan Dev yang baru pulang dari Jepang langsung menghampiri Elysia. Elanor memandangi Elysia, dan Dev merangkul Ala dan Alo.

"Elysia kenapa Ma?" Tanya Elanor kepada Amanda. Amanda tidak menjawab pertanyaan Elanor. Dia menangis di pelukan Stevan. Elanor memandang Stevan seolah meminta jawaban. Stevan menghembuskan nafas beratnya perlahan.

"Elysia terkena kanker limfoma non-Hodgkin." Ucap Stevan. Elanor membulatkan matanya, tangannya menutupi mulutnya dan air matanya mengalir.

"Ini nggak mungkin." Ucap Elanor. Oma Miranda mengusap pundak Elanor, dan Elanor langsung memeluk Oma Miranda.

"Kita harus segera bawa Elysia berobat. Ma, kamu pulang dan beresin barang-barang kita," ucap Stevan. Amanda mengangguk, dia mengajak Bi Ira dan Mang Joko untuk ikut dia pulang.

"Om mau bawa Elysia kemana?" Sahut Cassandra.

"Saya akan bawa Elysia ke Amrik. Elysia akan menjalani pengobatan disana." Jawab Stevan.

Pitiksquad berjalan ke ranjang Elysia, mereka memandangi Elysia dengan tatapan sendu. Kirana menitikan air mata melihat sahabatnya selama ini yang berjuang sendirian melawan penyakit itu.

Di tempat lain saat Elysia di bawa ke rumah sakit.

Galang mendorong tubuh Sally kasar sampai Sally tersungkur di tanah. Dan dia langsung memasuki mobilnya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh menuju rumah Elysia.

"Elysia!" Teriaknya sambil menggedor pintu. Tapi tidak ada yang menjawab sama sekali. Bahkan tidak terdengar suara dari dalam rumah.

"Elysia!" Teriak Galang lebih keras. Tapi masih tidak ada sahutan. Dia berlari ke mobilnya. Dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju Mall.

Dia memutari Mall dengan berlari dan juga perasaan cemas. Dia berharap Elysia masih ada disini.  Setelah beberapa kali memutari Mall, dan Elysia tetap tidak di temukannya. Dia kembali ke mobilnya. Menendang dan memukul mobilnya, lalu dia menjambak rambutnya frustasi.

Dia khawatir dengan Sally karena dulu Sally sangat lemah, dia mudah sakit. Tapi sekarang Galang tau bahwa Sally tadi berakting, dan Sally sudah tidak selemah dulu. Dia menjambak rambutnya lebih kuat.

Dia bingung harus mencari Elysia dimana. Dan pastinya Elysia tidak akan memaafkannya. Tapi Galang akan melakukan apapun agar Elysia memaafkannya.

Galang duduk termenung di dalam mobilnya. Lalu dia menelfon Elysia berkali-kali, tapi tidak ada satu panggilanpun yang di angkat Elysia.

Galang membuka galeri. Dia melihat foto-fotonya dengan Elysia. Lalu dia memilih salah satu foto untuk di postnya di instagram.

 Lalu dia memilih salah satu foto untuk di postnya di instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang