34. {Litle twins}

667 36 54
                                    

Typo !!!

----

Elysia mengerjapkan matanya. Dia memegang kepalanya yang sedikit pusing. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi. Setelah mengingat kejadian tadi, Elysia menghembuskan nafas beratnya.

Dia memejamkan matanya lelah. Masa lalu itu terus menghantui Elysia. Meskipun lelah. Elysia tidak berniat untuk melupakan masa lalu itu. Karena itu adalah kenangan terakhir dari Gevin. Meskipun rasa sakit selalu menjalar di tubuhnya saat mengingat kejadian itu.

Elysia menyibakkan selimutnya. Lalu turun ke bawah. Al sedang berada di ruang keluarga. Mata Al tertuju pada tv, tapi tidak dengan pikirannya.

Dia memikirkan cara menyembuhkan luka kakaknya. Memikirkan bagaimana rasa sakit yang di rasakan kakaknya. Jika memang rasanya sangat sakit ?? Kenapa Kakak nya masih bertahan sampai sekarang ??

Pergerakan di samping Al membuyarkan lamunannya. Al terkejut melihat Elysia yang duduk santai sambil melihat tv.

"Napa ??" Tanya Elysia. Al hanya menggeleng. Lalu mengalihkan pandangannya ke tv.

"Besok ke bandara jam berapa ??" Tanya Elysia lagi.

"Jam 8. Pakek mobil lo ya." Jawab Al. Elysia mengancungkan jempolnya di depan wajah Al sampai menyentuh hidungnya.

Al menghentakkan tangan Elysia, lalu cemberut. Elysia terkekeh melihat kelakuan adiknya itu. Dia melangkah ke dapur untuk mengisi perutnya yang kelaparan. Setelah mengisi perutnya, Elysia menuju kamarnya dan tertidur.

Elysia dan Al sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh bandara. Mereka sedang menunggu keluarganya yang baru pulang dari Ausi.

"Mama Papa." Panggil Al sambil melambaikan tangannya. Amanda, Stevan, dan Oma Miranda mendekat ke arah Al dan Elysia.

"Mama kangen." Ucap Amanda sambil memeluk Al dan Elysia.

"Kangen-kangennya nanti ajalah di rumah." Sahut Stevan. Lalu Amanda melepaskan pelukannya.

"Kak Elanor mana ??" Tanya Elysia sambil mengedarkan pandangannya.

"Di sini." Sahut Elanor yang berjalan mendekati Elysia. Mata Elysia langsung berbinar.

"Aunty El." Teriakan itu membuat Elysia makin senang.

Elysia merentangkan ke dua tangannya sambil setengah berjongkok. Menginginkan pelukan dari dua makhluk kecil nan menggemaskan yang di rindukanya. Dua anak kembar tak identik itu langsung berhambur kepelukan Elysia.

"Uuuh. Aunty kangen sama kalian." Ucap Elysia. Ke dua anak kembar itu hanya terkekeh.

"Kita juga kangen sama Aunty." Jawab anak kembar itu serempak.

"Uncle Al nggak di kengenin ??" Sahut Al. Ke dua anak kembar itu berpindah ke pelukan Al.

Elysia berdiri dengan tegap lagi. Dia tersenyum melihat dua malaikat kecil itu. Lalu dia menoleh ke arah Elanor. Elanor menaik-turunkan alisnya menggoda Elysia. Sedangkan Elysia masih melongo melihat pemandangan di depannya.

"Asataga naga ledi gaga emuah emuah. Ada dede bayi lagi." Ucap Elysia seraya mendekati Elanor.

Dia menoel-noel pipi gembul balita yang sedang pulas tertidur. Alhasil, balita itu menggeliat dan makin membuat Elysia gemas. Langsung di ciumnya pipi gembul itu dengan gemas.

"Haduh. Anak gue nanti bangun." Protes Elanor sambil menjauhkan kepala Elysia yang masih gencar mencuim pipi gembul balita itu.

"Udah ayo pulang." Sahut Oma Miranda.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang