Typo !!!
-------
Hari sabtu sudah tiba. Yang artinya weekend. Setelah kejadian Adinda itu. Elysia meminta semua orang yang melihat kejadian itu untuk merahasiakan kepada semua orang. Hanya pitiksquad yang tau karena mereka mendesak Angga, Kevin, dan Dimas untuk memberitahu mereka.
Sesuai janji Elysia. Hari ini dia akan menceritakan masa lalunya kepada Galang, dan mengajak Galang menemui Gevin.
Elysia sedang duduk di sofa menungu Galang menjemputnya. Pikirannya gusar. Elysia takut membuka lembaran lama itu lagi. Tapi karena Elysia sudah berjanji kepada Galang, mau tidak mau. Elysia harus membuka lembaran lama yang menyakitkan itu.
Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Elysia. Dia bangkit berdiri dan berjalan menemui Galang. Setelah Elysia masuk, Galang langsung melajukan mobilnya.
"Kemana ??" Tanya Galang sambil melirik Elysia.
"Rani's Flower." Jawab Elysia.
"Kok kesana ??" Tanya Galang bingung. Elysia hanya tersenyum enggan menjawab pertanyaan Galang.
Seperti biasanya. Setelah membeli sebuket bunga lily. Elysia dan Galang menuju rumah Gevin. Sampai nya di rumah Gevin. Dahi Galang berkerut melihat rumah Gevin.
Elysia melangkah mendekati tempat Gevin, Galang mengkuti langkah Elysia. Elysia menghembuskan nafas beratnya saat berada di tempat Gevin.
Dia berjongkok menghadap gudukan tanah yang sudah di penuhi rumput yang di pangkas rapi. Elysia mengganti bunga yang layu dengan bunga yang segar. Lalu mengusap nisan itu dengan lembut.
Gevin Antonio Alexander
Lahir 19-09-1998
Wafat 14-06-2014
Elysia mendongak menatap Galang yang masih setia berdiri. Dia menyuruh Galang untuk jongkok di sampingnya. Galang hanya menurut.
Boo. Ela udah nepatin janji Ela kan. Ela udah milih orang yang di samping Ela untuk ngisi hati Ela. Tapi Boo harus janji. Boo bakal tetep ada buat Ela. Batin Elysia.
"Lo mau tau kan masa lalu gue ??" Tanya Elysia. Dia menatap Galang dengan mata yang sudah memerah menahan tangis. Galang hanya mengangguk.
"Ini masa lalu gue. Dia Gevin, tapi gue manggil Boo. Dan juga. Dia adalah orang yang masih bertahta di hati gue sampe sekarang," Ucap Elysia. Dia menghembuskan nafas berat nya. Galang hanya diam mendengarkan penuturan Elysia.
"Dan nggak bakal ada yang bisa gantiin dia di hati gue. Karena dia adalah detak jantung gue." Lanjut Elysia. Dan satu cairan bening lolos dari mata hezelnya.
"Maksud lo ??" Tanya Galang. Elysia menoleh ke arah Galang.
"Karena jantung ini," Elysia memegang dada kirinya.
"Jantung dia." Lanjut Elysia. Air matanya makin deras. Galang tersentak kaget. Tak perlu Elysia menjelaskannya lagi. Galang sudah bisa menebak jalan ceritanya.
Langsung di tariknya tubuh mungil Elysia ke dalam dekapannya. Memeluknya erat. Air mata Elysia semakin deras. Dia mencengkram kuat kemeja yang di pakai Galang sampai kusut. Galang mengelus rambut Elysia lembut.
Kini Galang tau kenapa dia tidak bisa bertahta sepenuhnya di hati Elysia. Dia tidak akan bisa, dan tidak akan pernah bisa. Tapi Galang bersyukur setidaknya dia sudah mengisi sebagaian hati Elysia. Dan itu lebih dari cukup.
Elysia melepaskan pelukannya. Kemeja Galang sudah kusut dan basah. Galang menangkup wajah Elysia dengan kedua tangan besar dan hangat nya. Mengusap air mata Elysia dengan ibu jarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Teen Fiction[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...