Maaf, lama nggak update. *kayak ada yang nungguin aja 😂😂
Typo!!!
-----
Keesokan harinya, Galang datang ke rumah Elysia lagi. Dia mengetuk pintu berkali-kali, tapi tidak ada yang membukakan pintu untuknya. Dia menjambak rambutnya frustasi. Keadaan Galang sangat buruk sekarang.
Rambutnya acak-acakan dan juga mata pandanya terlihat jelas. Galang melihat Mang Joko sedang membersihkan mobil, dan dia langsung menemui Mang Joko.
"Mang, Elysia mana Mang?" Tanya Galang. Mang Joko terkejut melihat kedatangan Galang.
"Saya nggak tau di mana non Elysia," jawab Mang Joko. Galang mengacak rambutnya lagi. Lalu dia menatap Mang Joko dengan pandangan memohon.
"Saya mohong Mang, kasih tau saya di mana Elysia." Mohon Galang. Manga Joko menggeleng dan meninggalkan Galang.
Galang menyandarkan tubuhnya di dinding garasi, lalu badannya luruh. Dia memegang kepalanya dan tangannya bertopang di lututnya. Air mata Galang turun dengan perlahan.
Dan untuk pertama kalinya, Galang menangis karena seseorang. Elysia sudah berhasil membuat dunianya bertumpu pada dirinya. Elysia telah membawa hatinya pergi. Dan Galang merasakan hampa yang sangat menyiksa.
Andai dia tidak terkecoh oleh akting Sally, Elysia pasti masih di sini bersamanya. Andai dia tidak meninggalkan Elysia sendiri, pasti dia dan Elysia masih bisa bersama sampai sekarang.
Tapi semua itu jika andai, sekarang yang terjadi adalah Elysia meninggalkannya. Elysia pergi jauh darinya, tapi kenangan mereka masih membekas di ingatan Galang.
Galang berdiri dan masuk ke dalam mobilnya. Dia melajukan mobilnya menuju sekolah, karena hari ini pengambilan rapot. Mungkin Elysia barada di sana.
Galang menyusuri lorong yang sudah penuh dengan murid yang mengenakan baju bebas. Sekolah ini memang tidak mengundang wali murid untuk mengambil rapot. Tapi setelah pengambilan rapot, wali murid wajib hadir di sekolah untuk membahas nilai putra-putri mereka. Dan rapot di berikan dua hari setelah Ujian Akhir di laksanakan.
Galang memasuki kelas Elysia. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas Elysia, tapi Elysia tidak ada. Galang berlari ke ruang Guru. Dia langsung duduk di depan meja Bu Mariska. Bu Mariska terkejut karena kedatangan Galang yang tiba-tiba.
"Ada apa Galang?" Tanya Bu Mariska.
"Elysia hari ini hadir Bu?" Tanya Galang dengan pandangan berharap. Dia berharap Bu Mariska akan mejawab 'iya'
"Elysia hari ini tidak hadir, tapi dia mendapat peringkat satu. Dan itu berarti dia menjadi juara umum." Ucap Bu Mariska dengan senang. Bu Mariska tidak menyangka. Bahwa Elysia yang suka bercanda dan jarang serius itu bisa menjadi jaura umum.
Galang juga ikut senang. Dia merasa semakin takjub dengan Elysia, gadis itu memiliki sejuta pesona dan juga penuh kejutan. Tapi Galang tersadar dengan tujuan awalnya ke sini.
"Tapi kenapa Elysia tidak hadir Bu?" Tanya Galang.
"Elysia tidak hadir karena--"
"Karena apa Bu?" Galang langsung memotong ucapan Bu Mariska. Bu Mariska menatap tajam Galang.
"Mangkannya, kalau ada orang ngomong itu jangan di potong-potong," ucap Bu Mariska kesal.
"Maaf Bu. Sekarang Ibu boleh melanjutkan ucapan Ibu." Jawab Galang.
"Elysia tidak hadir karena dia sudah tidak bersekolah di sini." Ucap Bu Mariska. Galang membeku di tempat.
"Elysia kemana Bu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Novela Juvenil[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...