15. {Rencana}

731 37 57
                                    

Prikitiw. Galang ama Hendra ganteng banget sih. Meleleh gue bang..

Happy reading !!

Waspadalah !!!

Typo selalu menyebar

Author POV

Galang dan Hendra menatap Elysia yang pulas dengan tidur nya. Setidak nya mereka lega karena Elysia sudah siuman.

"Nak Galang. Nak Hendra makasih kalian sudah menemani Elysia" ucap Oma Miranda. Galang tersenyum tulus ke arah Oma Miranda dan Hendra tersenyum tipis.

"Oh iya. Saya mau tanya siapa yang sudah buat anak saya seperti ini ?" Tanya Stevan.

"Om nggak perlu pusing pusing mikirin mereka. Saya sama yang lain nya yang akan mengurus mereka" jawab Galang.

"Ini sudah malam nak. Kalian pulang dan istirahat lah. Besok kalian sekolah." Sahut Amanda.

"Kamu juga pulang ya Al. Besok kamu harus sekolah" sahut Oma Miranda.

"Nggak ah Oma. Al mau di sini, nemenin kak Elys" tolak Al.

"Ya sudah teserah kamu" jawab Oma Miranda. Al mendekat ke arah ranjang Elysia. Dia duduk di sebelah ranjang Elysia dan memainkan ponsel nya.

"Kalau begitu saya pulang. Besok saya ke sini lagi. Permisi" pamit Galang.

"Saya juga pamit pulang. Permisi" pamit Hendra. Lalu mereka meninggalkan kamar Elysia.

Di luar Galang dan Hendra sama sama terdiam. Mereka sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Istirahat, temuin gue di rooftop sekolah. Ajak juga temen temen Elysia" ucap Hendra dingin lalu pergi meninggalkan Galang.

Galang masih belum meninggalkan rumah sakit dia sibuk dengan ponsel nya.

"Halo. Selamat malam tuan. Ada yang bisa saya bantu ??" ucap seseorang di telfon Galang.

"Tolong carikan biodata murid SMA Bina Bangsa, yang bernama. Adinda, Lina, Mawar, dan Ranti. Saya mau data nya secepat nya" titah Galang, lalu langsung mematikan sambungan telfon nya. Galang melangkah meninggalkan rumah sakit.

Di rumah, Galang sedang duduk di pinggir kolam renang. Fikiran nya menerawang jauh.

"Tuan. Ada yang ingin bertemu dengan anda" ucap salah satu pelayan.

"Suruh dia ke sini" jawab Galang tanpa menoleh. Pelayan itu pergi. Lalu tak lama, datang seorang pria paruh baya, dengan setelan jaz yang rapi.

"Tuan. Saya sudah mendapatkan data mereka" ucap pria tadi. Galang menoleh. Lalu beranjak dari duduk nya. Galang melangkah ke ruang pribadi nya, di susul pria tadi.

"Jelaskan" titah Galang dingin.

"Di mulai dari Adinda. Nama lengkap nya Adinda Permata. Orang tuanya adalah salah satu donatur di sekolah Anda. Anda adalah pemegang saham terbesar di perusahaan mereka.
Selanjut nya, Lina. Nama lengkap nya Lina Annisa Bulan. Papa nya adalah seorang meneger di salah satu perusahaan bangunan. Selanjut nya, Mawar. Nama lengkap nya Mawar Aliana Purnama. Papa nya adalah seorang CEO di perusahaan yang bergerak di bidang properti. Dia sedang bekerja sama dengan perusahaan kita. Dan yang terakhir Ranti. Nama lengkap nya Ranti Wijaya. Seperti nama nya. Dia berasal dari keluarga Wijaya. Anda adalah pemegang saham terbesar di perusahaan Wijaya dan mereka sedang bekerja sama dengan perusahaan kita" tutur pria tadi.

Galang tersenyum miring. "Tolong anda dengar kan saya baik baik. Batalkan kerja sama dengan perusahaan Wijaya dan tarik saham kita dari perusahaan nya. Buat mereka sengsara. Buat mereka mengemis ngemis kepada saya. Untuk Adinda, tarik juga saham kita dari perusahaan nya. Buat juga dia menderita semenderita derita nya. Untuk Lina, pecat papa nya dari pekerjaan nya. Buat hidup dia susah. Untuk Mawar, batalkan kerjasama kita, dan buat perusahaan mereka bangkrut dan buat hidup mereka menderita." Tutur Galang. Orang itu mengernyitkan dahi bingung.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang