5.{Senin Sial}

1.2K 84 61
                                    

Yang di mulmed itu Elysia.

Happy reading :)

Typo bertebaran !!!

----------

Hari senin adalah hari yang mengesalkan bagi semua orang. Termasuk Elysia. Dia berjalan di kelas nya sambil mendengarkan musik melalui earphonenya. Elysia berjalan santai menuju kelas dengan sesekali menyapa orang yang lewat dan membalas sapaan beberapa siswa.

Bugh

Elysia jatuh duduk di lantai. Elysia meringis merasakan pantat nya yang panas karena mencium lantai. Saat dia berdiri dan ingin mengomeli orang yang telah menabrak nya tadi,

"Lo kalau jalan liat liat dong. Untung gue gak jatuh." omel orang yang menabrak Elysia tadi.

Nih anak ganteng sih. Tapi gak tau sopan santun. Dia yang nabrak malah dia yang ngomel. Awas aja lo. Gerutu Elysia di dalam hati.

"Ehh cowok random. Lo tuh aneh yah. Jelas jelas lo yang nabrak. Udah gak mau nolongin. Seenggak nya minta maaf kek. Ini malah ngomel ngomel." cerocos Elysia sambil menatap tajam cowok yang di depan nya

"Lo ngomelin gue? Lo gak tau siapa gue?" Cowok itu mengangkat satu alis nya lalu menyeringai.

"Emang lo siapa? Pemilik sekolah ini? Anak presiden? Atau jangan jangan lo psyco." Elysia bergidik ngeri melihat cowok di depan nya.

Menarik. Jarang jarang ada cewek yang bentak gue. Dan gue bakal dapetin dia. Gumam cowok tadi sambil menyeringai.

"Kalau lo gak tau gue. Gue bakal kasih tau lo siapa gue." kata cowok itu dengan berjalan mendekati Elysia. Merasa bahaya, Elysia mundur beberapa langkah. Tapi Dewi Fortuna sedang tidak memihak Elysia. Punggung Elysia menabarak tembok dan cowok itu mengurung Elysia dengan ke dua tangan nya.

"Nama gue Galang. Dan lo.."

"Galang kamu kenapa mesra mesra an di situ. Kamu masih ibu hukum Galan." teriak salah satu guru dan berjalan mendekati mereka.

"Urusan kita belum selesai. Gue bakal nemuin lo." galang melirik tag name Elysia.

"Elysia. Nama yang bagus." sambung nya sambil berlali menjauh.

"Kamu kenapa masih di sini. Sebentar lagi upacara dan kamu cepat ke lapangan untuk upacara." ucap guru tadi sambil menatap intens Elysia.

"Baik bu. Saya pergi dulu. Permisi." pamit Elysia pergi menuju ke kelas.

Sial sial sial. Hari senin emang hari sial gue. Pagi pagi udah ketemu sama cowok aneh itu. Parah nya perut gue laper dan bentar lagi upacara. Moga gue gak pingsan deh pas upacara. Gerutu Elysia sambil memasuki kelas. Kelas sudah sepi dan tinggal Putri yang akan keluar dari kelas.

"Put. Tungguin gue yah." Elysia berlali ke bangkunya untuk menaruh tasnya. Setelah mengambil topi, Elysia berlari lagi keluar kesal. Keran Putri menunggunya di depan kelas.

Elysia dan Putri berlari ke lapangan, karena mereka sudah telat mengikuti upacar. Elysia dan Putri berdiri di barisan paling belakang. Selama upacara, cacing di perut Elysia meraung-raung minta di kasih makanan.

Elysia masuk ke dalam kelas dengan lesu, dan dia langsung menjatuhkan kepalanya di meja. Untungnya Elysia tidak pingsan saat upacara.

"Woyy. Pak Halim bakal dateng telat 30 menit. Dan kita di suruh ngerjain hal 56." Teriak Dimas sang ketua kelas. Karena ada waktu 30 menit, Elysia memutuskan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Mau kemana lo?" Tanya kirana saat Elysia sudah beranjak dari duduknya.

"Mau ke kantin. Gue belum sarapan, mumpung masih ada 30 menit sebelum pak Halim masuk."

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang