11. {Sing for you}

911 57 69
                                    

Sehari update 2 part. Hargain please

Typo oh typo!

-----

Kring... kring.. kring

Elysia menggeliat dari tidurnya. Dia menghadap ke samping, mematikan alarmnya yang berbunyi. Dia menarik selimutnya sampai ke atas kepala, dan melanjutkan tidurnya.

"Sweety bangun. Nanti kamu telat ke sekolah sweety," teriak suara dari balik pintu. Elysia sama sekali tidak terganggu dengan suara itu, dia masih pulas tertidur.

"Ya ampun. Ayo bangun sweety. Ini udah jam enam. Kamu kan harus sekolah." ucap orang itu yang sudah berada di samping Elysia. Elysia menyingkap selimutnya untuk melihat orang yang telah mengganggu tidurnya. Ternyata Oma Miranda.

"Iya iya. Ely bangun," jawab Elysia. Dia mengucek matanya dan melangkah menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit di kamar mandi, Elysia sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Dia menyampirkan tas hitammya di pundak, dan turun untuk sarapan.

Dia duduk di sebelah Al dan langsung mengambil sarapannya. Dia tidak ingin berbicara karena masih dalam tahap pengumpulan nyawa.

"Lo bareng gue kagak?" tanya Al. Elysia menggelengkan kepalanya dan terus makan.

"Tumben diem, biasa nya nyerocos mulu kayak mercon," Ejek Al, tapi Elysia hanya diam tidak menanggapi perkataan Al.

"Kamu naik angkutan umum sayang?" Tanya Stevan sambil menyeruput tehnya. Stevan memang tidak boleh meminum kopi, karena dia memeliki penyakit lambung. Lagi-lagi Elysia hanya menjawab dengan gelengan kepalanya dan terus makan.

"Lo napa sih diem aja? Di php in sama Sasuke lo? Bhaak. Kagak tobat tobat lo dari dulu." ejek Al lagi. Elysia menjitak kepala Al dengan sendok, Al meringis kesakitan tapi di hiraukan Elysia. Elysia memang sangat menyukai sasuke, dan dia tidak akan tinggal diam jika ada yang membicarakan kekasih hayalannya itu.

Elysia beranjak dari duduknya dan pamit kepada Stevan, Amanda, dan juga Oma Miranda.

"El berangkat dulu ya. Tenang. El hari ini bawa mobil," pamit Elysia sambil mengambil tasnya dari kursi tempatnya duduk tadi.

"Bawa mobil yang mana?"

"Sport hitam."

"Inget jangan kebut kebutan." Ingat Stevan dan Elysia hanya menanggapinya dengan senyum lebarnya.

"Oh ya El sampai lupa. Nanti El pulang telat. El mau main dulu sama Boo." Ucap Elysia dan mereka hanya terdiam. Elysia melangkah meninggalkan meja makan dan menuju garasi. Elysia melajukan mobilnya menuju sekolah dengan kecepatan rata-rata.

Elysia memarkirkan mobilnya dengan mudah. Karena murid SMA Bina Bangsa jarang yang memakai mobil. Mereka lebih memilih antar jemput, naik motor, naik angkutan umum, atau jalan kaki. Elysia keluar dari mobil dan mengunci mobilnya.

Elysia berjalan santai di koridor sekolah yang sudah mulai ramai. Elysia berharap semoga hari senin ini, dia tidak sial seperti hari senin kemarin. Elysia memasuki kelasnya yang selalu ramai itu. Dia berjalan ke arah bangkunya, Anet dan Kirana sudah datang karena mereka memang kalau berangkat selalu pagi.

"Ke mana lagi tuh si Cassandra?" Tanya Elysia setelah duduk di kursinya dan memainkan ponselnya.

"Belum dateng kali." sahut Anet

Tak lama, Cassandra sudah datang. Dia duduk di kurisnya dan langsung memainkan ponselnya tanpa menyapa pitiksquad. Pitiksquad hanya menatap acuh Cassandra yang tidak menyapa mereka. Pitiksquad memang tidak mempermasalahkan hal sepeleh.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang