50. {Happines}

1.8K 36 45
                                    

Typo!!

----

"Lo!"

Elysia terbelalak kaget saat melihat pemuda tampan depannya, sedangkan pemuda di depannya itu sedang memegangi pipinya yang sakit karena cubitan Elysia.

"Lo udah balik?!" Tanya Elysia dengan tatapan terkejut. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum ke arah Elysia.

"Al!" Seru Elysia lalu memeluk erat pemuda itu yang tak lain adalah adiknya sendiri, Alvaro.

"Gue gak bisa nafas," ucap Al karena Elysia memeluknya terlalu erat. Elysia melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar ke Al.

"Lo kok udah pulang?" Tanya Elysia dan Al hanya menaik turunkan alisnya menggoda Elysia.

"Lo masih inget kak Kevin kan?" Tanya Elysia dan Elysia mengangguk.

"Temen Galang yang gesrek itu kan?" Tanya Elysia dan mereka tertawa lepas.

"Gue udah tau semuanya. Lo ketemu sama Kak Galang dan bla bla bla," ucap Al.

"Kevin kenape?" Tanya Elysia saat meningat ucapan Al tadi.

"Dia jadi arsitek, dan dia senior gue. Dia mau pulang dan ngajak gue. Gua mah iya iya aja, orang gratis. Sapa juga yang nggak mau," ucap Al dan Elysia menonyor kepala Al.

"Giliran gratisan aja loh mau," ucap Elysia yang hanya di balas cengiran lebar dari Al.

"Oma, Kak Elanor, sama Twins ke sini juga nggak ya?" Tanya Elysia yang mengingat keluarga Gevin. Elysia sangat merindukan Oma Miranda dan juga Little twins. Karena terakhir kali mereka bertemu adalah sebelum Elysia pergi ke Amerika.

"Mungkin nggak sekarang mereka ke sini," jawab Al membuat Elysia mengangguk setuju.

"Udah lo mandi gih. Udah di tunggu di bawah," ucap Al. Elysia mengernyitkan dahi bingung.

"Di tunggu siapa?" Tanya Elysia.

"Idih kepo," ejek Al dan Elysia mencibir. "Nih, lo pakek baju ini ya," ucap Al seraya menyodorkan kaos hitam.

"Cepet lo. Jangan lama-lama," ucap Al lalu keluar dari kamar Elysia. Elysia bergegas masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Elysia menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Dan langsung berlari ke arah taman belakang. Saat sampai di sana, Elysia tersenyum senang. Semuanya berkumpul di sana. Amanda, Al, Stevan, Pitiksquad, Galang, dan teman-temannya.

"Nah itu Kakak," ucap Al. Elysia melangkah ke taman rumahnya dengan senyum haru. Elysia menoleh ke Stevan. Elysia sangat rindu dengan Stevan.

Stevan hanya dua tahun menetap di Amerika. Dia harus keluar negri untuk mengurus perusahaannya, dan selama tiga tahun Stevan dan Amanda kembali menetap di Indonesia. Sedangkan Al dan Elysia masih berada di Amerika untuk menyelesaikan study mereka.

Stevan tersenyum ke Elysia, dan merentangkan tangannya. Elysia berlalari dan langsung berhambur ke pelukan Stevan. Stevan memeluk Elysia dan mengecup puncak kepala Elysia.

"Anak Papa makin cantik ya," ucap Stevan yang di balas Elysia senyum manis. Elysia mengedarkan pandangannya ke penjuru taman.

Ada dua orang yang tidak Elysia kenal. Bukan tidak kenal, Elysia merasa tidak asing dengan mereka, tapi Elysia tidak mengetahui nama mereka.

"He yo Elice!" Seru mereka berdua. Elysia mengernyitkan dahi bingung setelah itu membelalakan mata terkejut. Elysia ingat dengan kedua orang itu, mereka adalah teman Galang yang juga sedikit gila.

"Kevin, Dimas!" Seru Elysia. Angga, Kevin, dan Dimas berlari ke arah Elysia sambil merentangkan tangan hendak memeluk Elysia. Tapi Galang dengan cepat menarik Elysia sehingga membuat mereka bertiga memeluk udara.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang