21. {Aula}

641 35 34
                                    

Duuh typo.

Typo adalah fans setia gue. Jadi di maklumi saja yah !!

Di mulmed babang Galang. Meleleh gue bang !!

Happy reading :)

--------

Pagi ini langit sangat cerah, tapi tidak dengan Elysia. Fikiran dan hati nya masih kacau. Elysia berjalan memasuki gerbang sekolah yang sudah ramai, dengan kepala menunduk dan langkah cepat.

Di koridor, Elysia makin menunduk dan langkah nya makin cepat, karena semakin banyak murid yang menatap Elysia. Dan itu membuat Elysia semakin risih.

Bugh

Elysia menabrak seseorang. Elysia melihat orang yang ditabraknya tadi. Mata Elysia melebar, wajah nya pucat pasi, dan keringat dingin mulai bercucuran.

"Ma maaf." Elysia mengulurkan tangan nya untuk membantu dia. Dia menerima uluran tangan Elysia. Elysia masih menunduk.

"Gue mau ngomong sama lo." Ucap seseorang tadi yang tak lain adalah Ranti. Elysia masih menunduk, ia masih trauma dengan apa yang pernah di alaminya.

"Gue nggak bakal macem macem. Gue bener bener butuh pertolongan lo." Ucap Ranti dengan suara bergetar. Elysia menatap Ranti. Dari tatapan nya, terlihat jelas jika Elysia merasa takut.

Tidak ada niat untuk Elysia balas dendam, Elysia juga tidak membenci mereka, hanya saja. Elysia masih trauma dengan kejadian waktu itu.

"Lo mau minta tolong apa ??" Tanya Elysia. Dia mulai mengangkat kepala nya, menatap lekat mata Ranti.

"Ok. Mungkin lo nggak mau lama lama sama gue. Jadi gue langsung ke intinya. Gue mohon sama lo El, bilangin Galang buat kerjasama lagi dengan perusahaan papa gue." Ucap Ranti. Elysia mengernyitkan dahi bingung.

"Papa gue bangkrut El. Dan cuma Galang yang bisa nolong perusahaan papa gue." Ranti mulai menangis. Semua murid melihat ke arah Ranti dan Elysia.

Elysia yang tidak suka menjadi sorotan di tempat umum, mengajak Ranti ke dalam toilet perempuan. Setidaknya tempat itu tidak terlalu ramai, dan tidak terlalu sepi.

"Gue nggak bisa. Dari awal gue nggak punya hubungan apa apa sama Galang. Gue cuma deket. Dan sekarang, Galang sama Mawar." Ucap Elysia.

"Kenapa lo nggak minta tolong Mawar aja ?? Kan Mawar lagi deket ama Galang." Lanjut Elysia. Ranti menatap Elysia. Mata nya sembab karena menangis.

"Gue di keluarin dari Geng. Bahkan gue udah nggak di anggep siapa siapa ama mereka." Jelas Ranti. Elysia menggigit bibir dalam nya.

"Maaf Ran. Gue nggak bisa nolong lo. Gue bener bener udah nggak ada hubungan apa apa sama Galang." Ucap Elysia. Dia menatap Ranti penuh penyesalan.

"Lo pasti benci ya sama gue ??" Tanya Ranti. Air mata nya mengalir lagi. Elysia memegang pundak Ranti.

"Gue sama sekali nggak benci sama lo dan juga mantan geng lo. Gue bahkan nggak marah sama kalian." Jelas Elysia. Ranti langsung memeluk Elysia.

"Maafin gue ya El. Nggak seharusnya gue ikut Adinda buat bully lo." Ucap Ranti masih di pelukan Elysia. Elysia membalas pelukan Ranti.

"Yang lalu biarlah berlalu. Yang penting, lo nggak ngulangin hal yang sama dengan orang lain." Tutur Elysia. Ranti melepaskan pelukannya dan menatap Elysia. Elysia tersenyum ramah ke Ranti.

"Maaf gue nggak bisa bantu lo. Tapi kalau lain kali gue bisa bantu lo, pasti gue bantu. Gue pergi dulu ya." Elysia menepuk pundak Ranti, lalu pergi dari toilet.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang