4.{Friends?}

1.4K 92 87
                                    

Typo!!
----

Elysia yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya, turun untuk sarapan. Di meja makan hanya ada Amanda yang menyiapkan makanan.

"Tumben kamu bangun pagi. Biasa nya juga masih ngiler." Ucap Amanda sambil menata piring.

"Iih Mama mah jahat. Elysia bangun siang salah bangun pagi salah. Dede lelah bang." ucap Elysia dramatis sambil duduk.

"Iuuh lebay." Ucap Amanda sambil menggeliatkan bandannya geli. Elysia memandang mamanya dengan wajah geli. Amanda memang gaul seperti ABG, bahkan terkadang lebih gaul daripada Elysia.

"Papa sama Alvaro belum bangun Ma?" Elysia mengambil selembar roti dan mengoleskan selai coklat.

"Masih molor ini mau Mama bangunin." Jawab Amanda sambil melangkah menaiki tangga.

"Ma El berangkat dulu ya. Pingin hirup udara pagi " kata Elysia mengehntikan langkah Amanda. Amanda membalikkan badannya sehingga menghadap Elysia.

"Tumben. Tapi bodo ah. Kalau gitu, hati-hati princess." Jawab Amanda sambil membalikkan badan dan menaiki tangga. Elysia meminum susu coklatnya lalu keluar rumah dan berjalan menuju sekolah. Karena hari masih pagi, Elysia memutuskan untuk berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Dia ingin menikmati udara pagi.

Di jalan Elysia memikirkan kegilian teman-temannya, dan dia tertawa pelan. Untungnya di jalan itu tidak banyak orang yang berlalu lalang. Elysia mengingat satu persatu tingkah konyol temannya.

Kirana adalah orang yang sangat humoris, dia juga pandai tapi agak malas, tubuhnya tinggi, kulitnya sawo matang, dan juga parasnya yang manis. Kirana selalu mendengarkan cerita Elysia, mulai dari cerita yang tidak penting sampai bercerita tentang privasi masing-masing.

Anet juga orang yang humoris , gayanya yang tomboy membuat kelucuan tersendiri. Elysia dan Anet sangat suka membicarakan anime. Jika Elysia menyukai hampir seluruh anime, Anet hanya menyukai One piece. Tapi Elysia dan Anet lebih sering membicarakan tentang Naruto. Anet adalah keturunan cina. Tapi di keluarganya, hanya Anet yang bermata sipit.

Cassandra lebih suka membully dari pada membuat lelucon. Tapi dia selalu mempunyai topik yang asik untuk di jadikan bahan perbincangan. Cassandra memakai kaca mata, dan badannnya sedikit berisi

Elysia berharap, kali ini dia mendapat teman yang tulus. Dan juga masa lalu yang di alaminya dulu tidak terulang lagi.

Elysia memandang sekolahnya yang besar dari luar pagar sekolah. Senyumnya mengembang, entah kenapa dia senang berada di sekolahnya. Langkahnya perlahan memasuki sekolah besar itu.

"Pagi neng," sapa pak satpam. Langkah Elysia terhenti dan menoleh ke arah pak satpam.

"Eh Pak Mamat, pagi Pak!" Balas Elysia dengan ceria. Pak Mamat tersenyum simpul melihat Elysia yang sangat bersemangat. Elysia melanjutkan langkahnya lagi.

Beberapa langkah lagi Elysia akan memasuki gedung sekolahnya, tetapi tiba-tiba seseorang mendekap tubuhnya dan menariknya. Lalu tak lama sebuah pot jatuh di tempat Elysia berdiri tadi.

Elysia menatap pot yang sudah tidak beraturan bentuknya itu dengan pandangan terkejut, lalu pandangannya beralih kepada orang yang menyelematkannya tadi. Dan dia masih mendekap erat Elysia.

"Ma...makasih," ucap Elysia dengan gugup. Gugup karena kejadian tadi dan juga gugup dengan orang yang masih mendekapnya.

Orang itu menatap mata hazel Elysia, dia terhipnotis dengan mata indah Elysia. Elysia tidak bisa mengenali orang yang sedang mendakpanya itu karena orang itu memakai masker hitam. Yang Elysia ketahui hanya, orang itu adalah pria yang cukup tampan mungkin?

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang