Cinta itu kayak micin. Kalo masakan ga pake micin, ga enak. Kalo kelebihan micin malah eneg, kalo kekurangan micin malah nagih. Jadi cinta itu harus pas takarannya. Gak lebih ga kurang. --- krisnayanadewi
----
"Kita pulang ya El." Ucap Kirana. Elysia hanya mengancungkan jempol nya, masih fokus dengan ponselnya. Cassandra menepuk pundak Elysia. Lalu keluar dari kelas bersama Kirana.
"Naik angkot again." Gumam Elysia. Dia beranjak dari duduknya. Memakai tasnya di punggung, lalu berjalan ke luar kelas, masih dengan mata yang tertuju kepada ponselnya.
Dugh
Elysia menabrak dada bidang seseorang. Elysia mendongak, matanya melebar, mulutnya agak terbuka. Lalu dia menggelengkan kepalanya dan menormalkan ekspresinya.
"Pulang bareng gue yuk." Ajak Galang. Elysia menatap Galang dengan tatapan polos.
Galang menarik lembut tangan Elysia. Elysia hanya mengikuti langkah Galang dengan pasrah. Setelah sampai di parkiran. Galang menaiki motor ninja hitamnya, sedangkan Elysia hanya berdiam diri di samping Galang dengan wajah polos nya.
"Naik." Ucap Galang sambil menatap Elysia. Elysia mengerjapkan matanya lalu menatap Galang dengan tatapan bertanya.
"Lo nggak mau naik ??" Tanya Galang lembut. Pipi Elysia memanas mendengar ucapan Galang. Elysia naik ke atas motor Galang. Galang mamakai helmnya, lalu melajukan motornya meninggalkan sekolah.
Motor Galang sudah berhenti, tapi Elysia belum turun dari motor Galang. Dahinya berkerut bingung melihat tempat di depannya.
"Turun amour." Ucap Galang dengan nada menggoda. Elysia langsung turun dari motor Galang. Jantung nya berdetak lebih kencang, dan juga wajahnya bersemu merah. Entah kenapa Elysia lalu merona kalau Galang memanggilnya dengan sebutan Amour.
"Yuk masuk." Ajak Galang. Galang menggenggam tangan mungil Elysia. Elysia mendongak menatap Galang.
"Ngapain ?" Tanya Elysia.
"Buat baby." Canda Galang. Galang terkekeh pelan, lalu muka nya memerah menahan sakit, karena Elysia menginjak kakinya.
"Awwww." Rintih Galang. Galang mengangkat kaki kiri nya yang sakit. Elysia menatapnya tajam.
"Ga usah omes." Ucap Elysia tajam. Galang menoleh ke arah Elysia, lalu menaik turunkan alisnya menggoda Elysia. Elysia langsung melotot ke arah Galang.
"Udah, ayo masuk." Ajak Galang. Galang menggandeng tangan Elysia masuk ke dalam Cafe yang bernunsa vintage dan di dominasi warna coklat dan juga lampu kuning yang menerangi Cafe. Sehingga menghadirkan suasana hangat dan juga romantis.
Galang menarik kursi untuk Elysia duduk, Elysia menatap kuris yang di tarik Galang. Lalu dia duduk di depan kursi yang ditarik Galang. Galang menatap Elysia, lalu menunduk menatap kursi yang ditariknya untuk Elysia masih kosong.
Dengan perasaan kesal, Galang duduk di kursi yang ditariknya untuk Elysia tadi, dia menatap Elysia yang sedang melihat ke liar jendala.
"Ck. Lo tuh nggak bisa di ajak romantis ya ??" Ucap Galang dengan kesal. Elysia menoleh ke Galang.
"Romantis mana nya ??" Tanya Elysia berpura-pura bingung.
"Lo tuh harusnya duduk di kursi ini, kayak di sinetron gitu." Kesal Galang. Elysia terkekeh pelan melihat kelakuan Galang.
"Kebanyakan lihat sinetron sih lo. Kalau kata mama gue nih ya. Hiduptuh nggak kayak sinetron." Cerocos Elysia. Galang hanya cemberut, karena masih kesal dengan kejadian tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...