Itu judulnya panjang kayak rel kereta 😂😂
Awas Typo !!!!
------
Elysia menuruni tangga dengan senyum merekah. Dia duduk di sebelah Al. Di meja makan sekarang sangat gaduh. Karena Ala dan Alo yang memperebutkan ayam, Samudra yang meloncat-loncat dari kursi bayi nya dan menyemburkan bubur bayi yang berada di mulutnya.
"Samudra. Di makan dong buburnya. Jangan loncat-loncat sayang." Ucap Amanda sambil menyuapkan bubur bayi ke mulut Samudra. Samudra sudah terdiam karena Elysia memberikannya mainan.
"Elysia berangkat dulu ya." Pamit Elysia. Dia mencium punggung tangan Amanda, Stevan, Oma Miranda. Dan mengecup dahi si kembar dan si kecil.
"Al juga." Pamit Al.
"Oh iya. Elysia lupa. Nanti Elysia pulang telat. Soalnya habis pulang sekolah Elysia langsung ke Perguruan Silat Garuda. Ada pertandingan." Ucap Elysia.
"Iya. Hati-hati ya sayang." Jawab Stevan. Elysia berlari sambil mengancungkan jempolnya.
Elysia memasuki kelasnya yang selalu ramai. Dia duduk di kursinya lalu bertopang dagu melihat papan tulis.
"Besok keluar yuk." Ajak Cassandra.
"Kemana ??" Tanya Kirana sambil membaca novelnya.
"Kemana aja." Jawab Cassandra.
"Ke Cafe baru yang deket ama halte yuk." Ajak Anet.
"Mahal cuy di situ. Kemarim gue sama pacar kakak gue kesana. Mahalnya minta ampun." Sahut Kirana yang sudah menutup novelnya.
"Ya udah. Kita disana ngeliatin orang makan aja. Siapa tau ada yang mau ngasih geratisan." Sahut Elysia dan di hadiahi tiga jitakan di kepalanya.
"Allah kepala gue." Ucap Elysia sambil mengelus-ngalus kepalanya yang sakit.
"Pagi anak-anak." Sapa Pak Halim yang baru memasuki kelas.
"Pagi pak." Jawab satu kelas serempak.
Elysia mengemasi bukunya dengan tergesa-gesa. Pitiksquad menatap bingung Elysia. Saat guru sudah keluar dari kelas. Elysia langsung berlari keluar kelas.
"Woy Elysia !!!" Teriak Anet. Tapi tidak terdengar oleh Elysia karena Elysia sudah meninggalkan kelas.
Saat akan memasuki angkot, tubuh Elysia di tarik kebelakang sehingga menubruk dada bidang seseorang.
"Jadi naik nggak neng ??" Tanya tukang angkot. Elysia gelapagapan sendiri. Dia mencoba berbalik melihat orang itu, tapi tidak bisa. Karena orang di belakangnya memegang pinggang Elysia kuat.
"Nggak jadi." Jawab orang di belakang Elysia. Elysia memutar bola matanya jengah. Tidak perlu dia berbalik untuk melihat wajahnya. Elysia sudah tau dari suaranya.
"Gue anterin." Ucap Galang lalu menarik tangan Elysia lembut agar mengikuti nya. Elysia menghentakkan tangan Galang. Membuat Galang bingung.
"Emm... gue pulang sendiri aja." Ucap Elysia gugup. Dia harus datang ke tempat silat sekarang, karena pertandingannya sudah di mulai.
"Napa ?? Udah ayo pulang." Galang menarik tangan Elysia lagi. Tapi Elysia masih terdiam. Dia memikirkan alasan untuk menolak ajakan Galang.
"Gue.. gue." Ucap Elysia gugup.
Galang mendekatkan wajahnya dengan wajah Elysia. Elysia menelan salivanya kasar. Galang semakin mendekat wajahnya dengan wajah Elysia. Dan itu semakin membuat Elysia gugup.
"Gue apa ??" Tanya Galang rendah. Darah Elysia berdesir karena perlakuan Galang. Elysia mengatup-ngatupkan bibirnya seperti ikan yang kehabisan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Novela Juvenil[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...