Warning !!
Typo bertebaran.
Bonus POV Galang !!
---------
"Aaa. Lo ngajak gue ke sini?"
Elysia memikik kegirangan dan Galang menutup telinga karena mendengar teriakan Elysia."Bisa diem gak toa?" Galang menyeret Elysia ke Dufan.
Yah. Galang mengajak Elysia ke Dufan.
"Aaaa. Akhirnya gue bisa ke Dufan. Gue udah lama gak ke Dufan." Elysia menatap Galang dengan mata berbinar. Lalu dia mengedarkan pandangannya menyusuri Dufan."Gue juga udah lama pingin ke Dufan, tapi nggak ada temen nya." Galang menarik tangan Elysia ke loket. Setelah membeli tiket masuk. Galang menggandeng tangan Elysia.
Deg deg deg.
Kok jantung gue deg deg an ya. Apa gue punya penyakit jantung? Batin Elysia.
"Lo kok diem aja. Gak suka ya?" Tanya Galang karena Elysia hanya bengong. Galang masih belum menyadari jika dirinya menggenggam tangan Elysia. Dan jika dirinya mengetahui pun, dia tidak berniat untuk melepaskan tangan Elysia.
"Enggak kok. Gue seneng banget malah. Ehh. Naik itu yuk." Elysia menunjuk permainan yang cukup memacu adrenalin.
"Lo yakin mau naik itu. Gak takut?"
"Enggak lah. Emang lo takut ??" tanya Elysia pada Galang. Galang menggelengkan kepalanya dan langsung mengajak Elysia naik wahana tersebut.
Setelah mencoba beberapa permainan. Elysia dan Galang sama-sama kelelahan. Dan mereka istirahat. Elysia sibuk mengotak atik ponselnya dan mengirim pesan kepada Anet dan Mamanya.
"Lo haus gak ? Gue beli minum dulu ya." Galang bangkit dari duduk nya dan membeli minum.
"Nih. Kita pulang sekarang atau gimana?" Galang menyodorkan minum kepada Elysia. Galang duduk lagi dan meneguk habis minum nya.
"Main dulu aja sampe sore ya?" Elysia memasang puppy eyesnya. Galang hanya mengangguk, dan Elysia langsung menyeret Galang untuk mencoba wahana lain.
-----
"Lo main sampe sore. Emang lo nggak di cari in ortu lo?" Tanya Galang saat berada di mobilnya. Karena hari sudah hampir sore. Elysia dan Galang pun pulang.
"Tenang gue udah kasih tau mama kalau gue bakal pulang telat. Tapi nanti lo anterin gue pulang kan?" Elysia menatap Galang yang masih fokus menyetir. Galang melirik Elysia sekilas.
"Gak. Lo pulang sendiri." jawab Galang santai.
"Lo kok gitu sih. Udah nyulik gue, gak mau anterin gue pulang lagi. Gak bertanggung jawab." Elysia mengalihkan pandangan nya ke jendela. Galang tersenyum dan mengusap kepala Elysia lembut.
Lah lah. Jantung gue deg degan lagi. Fix gue harus periksa jantung gue. Batin Elyisa.
Galang yang sadar kalau dia sedang mengelus kepala Elysia pun langsung menarik tangannya.
"Iya iya gue anterin lo. Nanti lo tunjukin jalan nya." jawab Galang dan menjalankan mobilnya.
"Tapi anterin gue ke rumah Anet ya? Gue mau ambil tas." tanya Elysia dan Galang mengangguk.
"Oh ya. Tas lo mana. Ke tinggalan di sekolah atau gi mana. Kan lo tadi langsung ke kelas gu-""Itu mulut apa kenalpot bocor?" Galang memotong perkataan Elysia." Tas gue ada di jok belakang. Kan emang bolos nya udah di rencenain." lanjut Galang yang masih fokus menyetir. Elysia hanya diam karena merasa sebal dengan Galang.
-----
Galang POV
Kalian udah kenal kan sama gue? kalau belom. Gue bakal kenalin diri. Nama gue Galang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard life [Completed] #Wattys2017
Fiksi Remaja[TAHAP REVISI, PERLAHAN] Hidup itu melelahkan, kadang menyakitkan, dan butuh perjuangan. Elysia Gallena Gadis yang murah senyum dan ceria. Tapi di balik senyum dan sikap cerianya. Tersimpan banyak rahasia dan rasa sakit. Bertemu dengan Badboy sekola...