18. {Jalan nya rencana}

748 37 61
                                    

Typo!

---

Elysia menggeliat dari tidurnya. Dia mengucek matanya, dan menoleh ke nakas. Ternyata sudah memasuki jam makan malam. Elysia memasuki kamar mandinya untuk cuci muka, dan mengganti pakaiannya.

Lalu dia turun ke bawah untuk makan malam. Di sana sudah ada Amanda, Stevan, Oma Miranda, dan juga Galang. Elysia mengernyit melihat Galang. Dia duduk di sebelah Oma Miranda.

"Gi mana tidur nya? Nyenyak?" Sahut Oma Miranda.  hanya tersenyum. Gue noleh ke Galang yang duduk di sebelah Oma.

Ada yang aneh, Galang pakek pakaian kantor. Emang dia punya perusahaan ?? Oh iya, gue lupa. Kan Galang pewaris tunggal keluarga Baskoro.

"Jadi Galang. Sudah berapa lama kamu jadi CEO ??" Sahut papa. Gue mengernyitkan dahi bingung.

"Waktu kelas X om." Jawab Galang sambil memasukkan sesuap nasi ke mulut nya.

Gue nyimak percakapan Papa dan Galang, sambil minum susu. Gue masih enek ama buryam tadi.

"El kamu harus makan sayang." Sahut mama. Gue menoleh ke mama.

"Enggak ah ma. Elysia masih enek ama buryam tadi. Dan pliiis. Jangan paksa El, buat makan buryam lagi." Jawab gue. Al terkekeh, gue langsung nonyor kepala nya.

"Pa, El besok sekolah ya ?" Tanya gue. Papa langsung noleh ke gue.

"Kamu kan masih sakit sweety." Sahut Oma.

"Elysia udah baikan kok. Boleh ya. Nanti El, ketinggalan pelajaran." Jawab gue.

"Halah alasan. Dia kan bisa minta ajarin Kak Hendra. Kan dia pinter." Sahut Al. Gue langsung melotot ke dia. Galang langsung natap Al tajam. Apa an dah tuh anak.

"Pliis Pa. El mau sekolah." Gue mulai mengeluarkan puppy eyes andalan gue.

"Iya deh. Tapi nanti kamu ke mana mana nggak boleh sendiri. Harus ada yang nemenin." Jawab papa.

"Kalau ke kamar mandi ??" Tanya gue. Masak gue buang air juga harus di temenin.

"Iya. Kamu ajak Anet, Cassandra, atau Kirana. Yang penting kamu nggak sendiri." Ucap Papa tegas. Kalau udah gini sih nggak bisa di bantah.

"Iya deh iya." Jawab gue pasrah.

"Sweety, kamu makan roti ya. Dari pada kamu nggak makan apa apa." Sahut Oma

"Elysia masih enek ama bubur ayam tadi." Jawab gue.

"Elysia, jangan ngebantah. Makan roti nya !!" Ucap mama sangar. Mata nya melotot, dan dia berkacak pinggang. Kalau gini jadinnya sih, nggak bisa ngapa ngapin lagi.

"Iya." Gue ngambil roti dan langsung gue makan. Al ketawa, tapi mama langsung melototin dia. Al langsung diem, mampus lo.

"Udah habis." Ucap gue setelah meminum susu. Gue mengelap sudut bibir gue dengan tissu.

"Jangan lupa minum obat nya." Inget mama, dengan nada ramah nya, dan juga senyum yang selalu buat gue seneng. Gue hanya mengangguk.

"El ke kamar dulu ya." Ucap gue sambil beranjak dari duduk gue. Gue noleh ke Galang.
"Lo jangan masuk ke kamar gue. Gue nggak mau di ganggu." Gue menuding Galang dan menatap nya tajam. Dia hanya tersenyum miring.

Gue menghiraukan Galang, gue naik lagi ke kamar. Gue meminum obat. Setelah minum obat, gue rebahan lagi di kasur sambil meluk Boo. Gue menatap langit langit kamar.

Gue sebenarnya takut sekolah lagi.

Tapi gue harus kuat !!

Kalau mereka ngelakuin itu lagi, gue harus bisa lawan. Harus !!

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang