47. {Come back}

706 22 24
                                    

Typo!!!

----

Elysia, Galang, dan Angga baru saja turun dari jet pribadi Galang. Elysia menghirup udara Indonesia yang lama di rindukannya. Akhirnya setelah sekian lama, dia bisa kembali ke tanah kelahirannya. Galang menggenggam tangan Elysia menuju mobil yang sudah menjemput mereka, sedangkan Angga hanya mengikuti dari belakang.

Galang memasuki mobil ferarinya dan Angga memasuki mobil sport hasil kerja kerasnya sendiri. Elysia semobil dengan Galang. Angga melajukan mobilnya terlebih dahulu menuju kantor, karena ada sedikit hal yang harus di urusnya. Sedangkan Galang mengantarkan Elysia untuk menemui pitiksquad.

"Janjian di mana?" Tanya Galang yang fokus menyetir sesekali melirik Elysia.

"Cafe Matcat," jawab Elysia. Galang melajukan mobilnya menuju cafe yang di sebutkan Elysia.

Drtt...drtt...drt....

Ponsel Galang berdering. Galang mengangkat telponnya yang ternyata dari Angga.

"Lo ke kantor gih Lang. Ada masalah," ucap Angga. Elysia menoleh ke Galang, lalu kembali menatap ponselnya karena sama sekali tidak tertarik dengan topik pembicaraan Galang dan Angga.

"Ha? Iya iya. Entar gue kesana habis nganterin ayang gue," jawab Galang.

"Apa? Ayam?" Tanya Angga dengan suara lantang. Elysia yang mendengar perkataan Angga, manjadi tertawa.

"Ayang anjir ayang. Mangkannya jangan kelamaan jomblo loh," ejek Galang. Angga menggerutu yang di balas Galang dengan kekehan geli.

"Mentang-mentang si doi udah balik. Sekarang jadi cerewet, suka ngehina lagi. Coba dulu, palingan bisanya cuma marah-marah sama melototin orang," cibir Angga dengan suara keras sehingga Elysia dapat mendengar dan Elysia tertawa.

"Situ ngomong?" Tanya Galang dan melirik Elysia yang masih tertawa.

"Kagak," ucap Angga kesal lalu sambungan telpon terputus. Galang memberhentikan mobilnya di depan cafe matcat. Elysia akan turun, tapi Galang mencekal pergelangan tangannya.

"Nanti aku jemput ya," tawar Galang.

"Nggak usah. Entar nebeng Anet aja," jawab Elysia dengan senyum manisnya. Galang mendesah kecewa.

"Yah. Padahal masih kangen," ucap Galang yang di balas kekehan dari Elysia.

"Entar aku main ke rumah kamu ya?" Tanya Galang dan Elysia mengangguk. Elysia keluar dari mobil Galang dan Galang melajukan mobilnya menuju kantor.

Elysia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru Cafe yang bergaya kekinian itu. Di dindingnya di penuhi doodleart dan lampu neon yang membuat suasana hangat dan rileks. Pandangan Elysia terhenti di salah satu meja yang di duduki tiga orang. Mereka mengenekan baju yang feminim, beda dengan beberapa tahun lalu.

Elysia menghampiri meja itu dengan senyum lebar. Setelah sekian lama menahan rindu dengan sahabat-sahabatnya, akhirnya Elysia bisa bertemu dengan mereka kembali.

"Excusme," ucap Elysia. Pitiksquad yang tadinya asik bergurau kini menoleh ke Elysia. Mereka memandang Elysia tanpa berkedip, lalu mereka tersenyum dan memeluk Elysia. Mereka hanyut dalam pelukan antar sahabat yang sangat Elysia rindukan.

Mereka berpelukan sambil tertawa, sampai mereka berhenti tertawa karena menyadari sesuatu. Seperdetik kemudian mereka melepaskan pelukannya.

"Idih. Apaan lu pakek peluk-peluk?" Ucap Kirana.

"Main peluk-peluk aja. Lu kate gue guling apa?" Ucap Anet.

"Gue tau gue seksi tapi plis jangan peluk gue seenak jidat lo pada," ucap Elysia.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang