12. {Litle kiss}

954 45 101
                                    

Typo oh typo!

------

Elysia berjalan di koridor sekolah dengan aerphone di telinganya. Bagi Elysia hidup ini hampa tanpa Musik. Elysia berjalan dengan santai dan sesekali menyapa dan melontarkan senyum menawannya ke beberapa murid.

Setelah sampai di kelas yang selalu ramai. Elysia langsung duduk di bangkunya dan melepaskan earphone nya. Kirana, Cassandra, dan Anet sudah datang. Kali ini kelas benar benar ramai, karena tingkah para cowok yang di luar dugaan dan juga suara cewek yang sedang bergosip ria.

"Aaa. Moga aja dia sekelas sama kita. Siapa tau dia nyangkut ama gue!" tiba-tiba Putri berteriak. Karena penasaran, Elysia dan Anet menghampiri gerembolan yang sedang bergosip.

"Ngomongin apa an sih. Serius abis?" tanya Elysia yang berada di tengah-tengah Dini dan Erika.

"Nyempil aja lo kayak upil," sahut Erika dan Elysia hanya menyengir lebar.

"Lo kagak tau El?" Tanya Putri dan Elysia menggeleng.

"Katanya sih ada murid baru. Ganteng banget gitu." Sambung Putri dengan antusias.

"Elah kirain ada undian besar- besaran getuh," balas Elysia.

"Undian kayak apaan?" Tanya Dini.

"Ya kali. Undian jadi pacarnya Manurios kek. Logan Lerman kek. Atau Camdall. Oh may. Rejeki nomplok dah tuh," jawab Elysia. Mereka hanya mencibir dan Elysia memasang watados.

"Woy. Bu Dian yang tercinta otw ke kelas," teriak Ridwan. Semua murid langsung berlarian ke bangkunya masing-masing. Kelas yang tadi nya ramai, langsung menjadi hening. Karena Bu Dian adalah Killer.

"Pagi anak anak," sapa Bu Dian.

"Pagi Bu Dian," jawab satu kelas serempak.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru. Masuk dan perkenalkan diri kamu," ucap Bu Dian. Lalu masuk lelaki yang tinggi, hidung mancung, alis yang sedikit tebal, iris mata nya berwarna biru memikat, kulit putih bersih, dan juga bibir yang tipis.

"Kenalin nama gue Jack. Gue pindahan dari NY. Jadi. Mohon bantuannya," ucap Jack dengan senyum yang membuat murid perempuan memekik kesenangan dan kelas menjadi ramai.

"Semua nya diam," kata Bu Dian tegas dan satu kelas langsung terdiam.

"Jack. Kamu bisa duduk di bangku yang kosong," Jack menganggukkan kepala dan duduk di belakang Elysia.

"Hari ini kita akan ulangan Bab 4," ucap Bu Dian. Satu kelas langsung melongo.

"Ibu Dian yang cantiknya melebihi Syahrini dan Baik hati melebihi Olga Syahputri. Jangan ulangan ya Bu. Tiba-tiba kepala saya pusing Bu. Nanti saya nggak bisa mikir, terus nanti nilai saya jelek." Sahut Aditya. Satu kelas sontak tertawa.

"Saya nggak kemakan dengan rayuan kamu. Pokok nya hari ini kita ulangan," ucap Bi Dian tegas. Dan satu kelas hanya pasrah.

"Omay giuat. Gue gak bisa bayangin gi mana nanti nilai gue," ucap Kirana. Elysia yang tadinya fokus kepada ponselnya kini menoleh ke Kirana.

"Gak usah bayangin nilai lah. Nanti makin pusing sepuluh keliling. Mending bayangin cogan. Itu kan Hobi lo," sahut Elysia yang membuat Anet dan Cassandra terkiki, sedangkan Kirana mendengus kesal.

"Eh El. Ada murid baru ganteng tuh. Masak lo anggurin aja. Biasanya juga langsung sikat," bisik Anet. Elysia menyimpan ponselnya dan melirik ke belakang.

"Lah. Yang koleksi cogan kan Kirana. Gue mah bagaian gombal meng gombalnya doang," jawab Elysia dan Kirana menggerutu sebal.

"Kan Kirana doyan ama Om Om bukan cowok pomedic," sahut Cassandra.

Hard life [Completed] #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang