Spinned;

83.7K 6.4K 1K
                                    


Jeon Jungkook menyukai anak asrama Ravenclaw, karena ia menyukai Min Yoongi. Menyukai dalam artian; ia menghormati pemuda cantik itu selayaknya kakak kandung. Min Yoongi sosok mempesona yang mengagumkan, sebagaimana anak Ravenclaw lainnya. Ia menjadikan sosok pemuda Min sebagai panutan karena ia merupakan bintang dalam Astronomi. Bidang yang dimana ia sedikit payah. Terutama ramalan. Ugh, 

Selain itu, Kim Namjoon—prefek asrama Ravenclaw juga merupakan sosok yang penuh wibawa. Ia benar-benar dibuat kagum akan sifat kepemimpinan yang dimiliki oleh pria bersurai blonde itu ketika mengatur barisan Ravenclaw acap kali memasuki asrama. Maupun sifat tenang yang dimilikinya ketika harus berhadapan dengan makhluk buas dan boggart dalam mata pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. 

Jeon Jungkook juga menyukai anak-anak asrama Hufflepuff. Karena sahabatnya, Kim Seokjin, yang notabene berusia lebih tua darinya pun berada disana. Lagipula, ia berteman baik dengan Kim Namjoon yang merupakan kekasih sahabatnya itu. Ditambah, Seokjin yang memiliki hobi memasak ditambah lokasi ruang kreasi Hufflepuff yang terletak bersisian dengan dapur Hogwarts membuatnya sering mendapat banyak sekali makanan enak.

Jung Hoseok, chaser andalan Hufflepuff juga merupakan sahabat baik Park Jimin—kakak tingkatnya di asrama Slytherin yang begitu menjaganya. Karena itu, ia memiliki tali pertemanan yang baik dengan pemuda Jung yang sangat hiperaktif tersebut. Dan pemuda itu juga lucu, Jungkook sering sekali dibuat tertawa hingga sakit perut akibat tingkah konyolnya.

Karena itu, cukup mengherankan apabila Jungkook—salah seorang anak penghuni Slytherin yang menjunjung tinggi sumpah persahabatan bisa tidak menyukai Gryffindor. Maksudku, ia berteman sangat baik dengan Kim Yugyeom yang notabene anak dari asrama merah-emas. Jadi sungguh tidak masuk akal, apabila ia sering sekali mendecih tidak suka ketika harus berurusan dengan asrama berlambang singa tersebut.

Well, mungkin bisa dijelaskan penyebabnya. 

"Selamat pagi, ular kecil kesayanganku."

Yah, pelakunya adalah Kim yang lain. Pemuda yang berasal dari Daegu, penyihir keturunan darah murni. Yang merupakan seeker andalan asrama Gryffindor; berhadapan dengan Choi Seungcheol dari Slytherine. 

Atau lebih tepatnya, si singa idiot.

"Berhenti memanggilku ular kecil, Kim Taehyung!"

Pemuda Kim hanya terkekeh gemas mendengar celetukan bernada pedas dari pemuda manis yang telah menjadi incarannya selama beberapa bulan belakangan. Atau lebih tepatnya, semenjak Jeon Jungkook menginjakkan kedua kakinya di asrama Hogwarts.

"Kau kan memang ular kecil?" Ucapnya santai, "Atau lebih tepat kalau aku memanggilmu kelinci? Kau manis sih."

Jeon Jungkook berusaha keras tidak menggubris. Sekalipun sedari tadi tangannya ingin sekali mengayunkan tongkat hawthornnya ke arah pemuda yang tidak ada hentinya menunjukan cengiran kotak yang menyebalkan. 

"Bisa berhenti mengikutiku? Itu mengganggu!"

"Wah bagaimana ya? Sepertinya tidak bisa."

"Kim," Jungkook menghela nafas. Langkah kakinya dihentikkan. Niatnya untuk berkunjung ke menara barat untuk bertemu Cloud hilang sudah, "Kembalilah ke asramamu."

"Tidak mau. Aku ingin bersamamu saja."

"Ck, pergi!"

"Tidak."

"Kim Taehyung!"

"Ya, kesayangannya Jeon Jungkook, benar?"

Kim, aku bersumpah akan m—

Cup.

Butuh sepersekian sekon baginya, untuk menyadari bahwa Kim Taehyung,ーsi singa idiot dari Gryffindorー tengah berlari sekuat tenaga tanpa menoleh sedikit pun ke belakang. Meninggalkan Jeon Jungkook yang berdiri mematung dengan kedua pipi yang bersemu merah akibat di kecup secara tiba-tiba pada kening.

Dan baru sadar sesaat setelah Kim Taehyung menyentak Fireboltsnya dan mengudara di langit. Bersamaan dengan pekikan bernada tinggi dari Jeon Jungkook yang nyaris menghempaskannya dengan confringo.

"KIM TAEHYUNG BODOH!"






.

.

.

"Hyung, berhentilah bergaul dengan singa idiot itu!"

Jimin seketika menutup bukunya, beralih menatap 'adik' kesayangannya yang masuk dengan berjalan terhentak. Wajahnya terlihat kusut, dengan hidung merengut serta bibir kerucut. Terlihat manis, Jimin nyaris tertawa. Kalau saja bukan karena tatapan membunuh yang siap dilayangkan karena satu kekehan terselip dari bibirnya.

"Kenapa lagi?"

"Shit!" Pemuda manis itu mengumpat, menjatuhkan bokongnya di atas sofa tepat berseberang dengan dirinya. Jubah hijau zamrud dilempar asal ke sudut ruang, "Kim Taehyung singa idiot! Menyebalkan!"

Jimin menggeleng, melipat kedua lengan di depan dada. Menatap bosan kearah Jungkook yang masih setia mengeluarkan kepulan asap dari kedua kuping secara kias, "Lantas?"

"Hyung," serunya, "Serius, cari sahabat lain. Siapapun, asalkan jangan si idiot dari Gryffindor."

"....Kenapa?"

"Aku hanya tidak suka caranya menatapku seolah aku itu ular kecil, hyung. Aku itu ular berbisa! Viper!"

"Ck," Jimin terkekeh, "Kau lucu, Kookie-ah."

"Lucu?!"

"Ya, lucu," pemuda bersurai perak itu tertawa kecil, "Kau merupakan bintang di subyek 'pertahanan terhadap ilmu hitam'. Tapi kau merupakan pecundang untuk 'bertahan terhadap siraman cinta Kim Taehyung. Si singa idiot dari Gryffindor.'"

Dan Jeon Jungkook bersumpah, saat selanjutnya ia bertemu dengan Kim Taehyung, ia akan menghempas satu ciuman Tarantallegra. Hingga si singa idiot itu tidak bisa menghentikan kakinya dan tenggelam di danau hitam.

.

.

.

***

Yup! Baru perkenalan?

Mau lanjut atau tida ?

Kuy vomments yang banyak.

Kalo banyak, nanti aku kasi scene ena ena.

Nanti tapi, kalo banyak yang minat hehehehehehe.

Oya, special thanks to leehyoae karena sudah mau gue rempongin buat bikinin cover. Thx y.

Platform 2¹/6 ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang