War of Hormone [2]

17.5K 2.2K 796
                                    

Yap. Kembali lagi ke asrama Hogwarts.



Dimana sihir itu dihormati, hantu berkeliaran bebas, sertaー





Eksistensi si pemberontak begundal dari asrama Gryffindor, saat ini tengah berguling malas di atas ranjang asrama.

Masih mengenakan pjamas biru navy, selimut mengerubungi hingga dahi, serta kedua lengan dan kaki terjulur bebas melewati ranjang.

Suara erangan malas menjadi satu-satunya kata yang sukses keluar dari mulutnya. Dan salah satu eksistensi lainnya di dalam ruang, hanya memutar matanya jengah.





"Bangun, bodoh!"

"Tidak mau," pemuda di ranjang menarik selimutnya semakin erat, "Masih horny."

"Ck," Wang terbang mendekat, berhenti untuk melayang di sisi ranjang yang kini masih setia mendekap tubuhnya erat, "Jadilah laki-laki, dan seret Jonah kesini untuk bercinta."

"Dia tidak mau."

"Paksa sudah."

"Kau tidak melihat wajahku?" Pemuda itu menyibak selimutnya kesal, menunjuk pada lebam kebiruan pada sudut bibirnya yang bengkak, "Aku mendapat pukulan hanya karena mimpi basah!"

"Pfftー,

"Berani tertawa, maka aku bersumpah akan menempelkan jimat di keningmu."

"Nih, tempel kalau bisa," Wang menyodorkan dahinya. Dibalas oleh Taehyung yang hanya mendengus kesal, "Kau terlihat seperti suami yang menyedihkan, ngomong-ngomong."

"Haha, lucu."

"Aduh, suami yang malang~" Wang kini terbang berputar di atas  kepalanya seraya bersenandung, "Bukannya sedang jaman untuk mencari pelarian?"

"Pelarian?"

"Selingkuh maksudku."

"Kau gila!" Pemuda Kim berseru kesal, "Selingkuh?! Tidak! Tidak akan pernah! No way! Pergi kau hantu sesat!"

Wang mendecak malas, "Maksudku selingkuh, tapi tidak dengan perasaan. Sekedar melepaskan hasrat saja," kemudian ia menunjuk pada selangkangan Kim Taehyung yang menggembung, "Aku sedikit terganggu melihat kelaminmu begitu."

"Jangan lihat kalau begitu."

"Dia berdiri tegak seolah melawanku!"

"Dia tidak menantang siapa-siapa, bodoh!" Taehyung menggeram, "Keluar sana! Aku mau menumpahkan hasrat sebelum kelas!"

"Aw, sedihnya. Tidak ada yang dilampiaskan ya?"

"Pergi atau bokong transparanmu yang kuhajar?!"

"Ew, tidak terimakasih."



Wang mengernyit jijik, sebelum pergi menembus dinding, meninggalkan sebatas kepala sebelum menyeringai mengejek,

"Selamat berfantasi liar tentang Jonah, sahabatku~" dan kemudian menghilang sesaat sebelum satu buku tebal Arithmancy mendarat kasar pada dinding.


Platform 2¹/6 ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang