Platform 2¹/6 ㅡvkook

Seeking Seeker ?

Yo!

Happy Taekook Day ♥

Kangen Theo - Jonah ? : 3

・・

Ah,

Kembali lagi ke Hogwarts.

Tepat di tahun ajaran baru; dimana si pemberontak nomor satu, alias si begundal dari asrama Gryffindor yang adalah Kim Taehyung itu sendiri, kini merupakan siswa tahun ke-tiga.

Iya, tahun ajaran baru. Alias, kini ada banyak lagi calon penyihir muda yang baru. Yang dimana menjadikan si Kim muda itu kian merenung di salah satu balkon kastil; tidak jauh dari menara asrama merah-emas.

Bertumpu dagu, memandang nanar ke arah Danau Hitam. Sekelebat memori dari tahun sebelumnya kini berputar kembali.

Entah ya, sebentar lagi Quidditch akan dimulai. Tapi rasa-rasanya, niat untuk latihan itu jauh lebih rendah dari biasanya.

Bukan berarti semangatnya untuk belajar yang jadi kompensasi dengan meningkat drastis, ya. Tidak, sama sekali tidak.

Kim Taehyung biarpun sudah menjadi siswa tahun ke-tiga, juga entah bagaimana lulus ujian kenaikan tingkat dengan nilai yang terbilang lumayan tanpa perbaikan pun, masih tetap Taehyung yang sama, kok.

“Oi pacar,” Park Jimin menyapa dengan tepukan di bahu secara tiba-tiba. Namun hanya menghasilkan si Kim yang tetap geming di tempat,

“Sedang apa?”

Taehyung mendecak, “Masak.”

“Aku bertanya serius, oi.”

Yang dimana si Kim Taehyung hanya balas mendecak, “Ya kau tidak lihat aku sedang berpikir?”

“Bisa berpikir?”

“Bicara lagi, aku sumpahi kelaminmu bergerak sendiri.”

“Mutlak pasti berpikir jorok.”

“Ada lho, rasa-rasanya aku ingin memutus tali persahabatan.”

“Ouch, sakit.” Jimin mengerang. Meremat bagian jubah asramanya di sebelah kiri, tepat di atas posisi jantung dengan wajah sok tersakiti, “Kau mau memutuskan hubungan kita begitu saja?”

“Najis.”

Dan begitu, si Park tertawa terbahak seraya merangkul bahu si pemuda Kim yang balas menepis dengan dengusan sebal. Mengabaikan cibiran si pemuda Gryffindor yang jelas sekali tubuhnya meremang. Bangsat, memang.

Menggoda Kim Taehyung itu seru sekali.

“Bukannya tim Quidditch kalian ada latihan hari ini?” Jimin berdeham setelah mengatur nafas, “Begitu yang kudengar.”

“Nanti sore, kenapa?”

“Oh, tidak. Berlatihlah yang giat, soalnya tim asrama Slytherin sekarang punya beberapa pemain baru.”

“Hooo,” Taehyung mengangguk, “Pastikan kalian mendapat seeker  baru yang main bersih. Aku masih dendam dengan Seungcheol.”

“Begitu juga waktu kau jatuh, Jonah menjengukmu, lho.” Si Park mengendikkan alis, “Itu berkat Seungcheol. Berterima kasihlah, kawan.”