Tantangan kedua;
Kali ini berlokasi di Danau Hitam. Dimana para peserta dan para siswa yang menonton sudah bersiap sejak dini hari sebelumnya.
Dan disini, Kim Taehyung; untuk pertama kalinya dalam sejarah ia melakukan pertandinganーQuidditch termasuk di dalamnyaーmerasakan gugup yang luar biasa.
"Brengsek, aku tegang."
Hoseok melirik ke arah pemuda di sebelahnya, kemudian turun ke arah selangkangan, dan balik ke wajahnya bergantian,
"Tegang mana? Bawah?"
"Tegang jantungku, biadab." Taehyung mendengus, "Oh astaga, bagaimana kalau aku mati tenggelam?"
"Sekalinya kau idiot, aku tidak yakin kau tenggelam. Otakmu kan ringーouch!"
"Menghinaku terus, habis kau." Dengusnya, "Ah sial, aku butuh Jungkook. Mana ular kecil kesayanganku? Huhu,"
Hoseok mendorong bahu pemuda itu agak keras, wajahnya merengut kesal, "Sopan sedikit, bastard. Aku lebih tua," decihnya, "Mungkin dia bersama kekasih barunya."
"ーSiapa?"
"Sean Baroch anak Dumstrang."
"Brengsek mati sana."
"Bahasa, Kim, bahasa. Bagaimana bisa Jeon Jungkook menyukaimu kalau mulutmu itu tidak lebih bersih dari kuali?"
Taehyung tidak menjawab. Melainkan hanya memutar mata malas. Sesekali tangannya akan meremat ujung kausnya pelan, dan kakinya tidak berhenti bergerak. Pemuda Gryffindor itu gelisah; karena sebentar lagi ia akan menghadapi terror yang sesungguhnya.
Danau Hitam.
"Tantangannya adalah; kau harus mengambil sesuatu yang akan kau rindukan ketika mereka dicuri." Hoseok berucap pelan, "Dan kabarnya, hal itu ditaruh di suatu tempat yang dipenuhi duyungーhati-hati, Kim. Kau tau mereka makhluk cantik yang tidak bisa dipercaya."
"Aku tau," Taehyung menghela nafas, "Justru itu masalahnya. Kau kira aku penyu? Aku tidak bisa menahan nafas lebih dari satu menit." Ia mendecak. Menendang kerikil yang berada di tepi danau itu asal.
Sedikit banyak ia melirik ke arah kerumunan, dan entah bagaimana, pandangannya bertemu dengan Sean Baroch. Pemuda itu menatapnya dengan tidak bersahabatーtapi ia tidak peduli.
Masa bodoh lah dengan Sean. Ia hanya perlu Jungkooknya sekarang. Tapi, pemuda manis itu bahkan tidak ada di samping Sean; padahal itu adalah tempat terakhir yang Taehyung harap Jungkook akan berada.Hoseok menatap Kim Taehyung sembari tertawa. Serius. Wajah Taehyung yang terlihat tegang itu benar-benar konyol. Kau harus lihat sendiri wajahnya yang merengut seperti orang bodoh; ia terlihat seperti anjing yang menyebalkan.
"Hei hei, santai. Quidditch saja kau luar biasa tenang, padahal sebagai Seeker kau selalu jadi sasaran empuk." Hoseok menepuk punggungnya pelan.
Taehyung mengendikkan bahu, "Yang aku khawatirkan aku mati sesak. Kalau aku mati, nanti Jungkook bagaimana? Jatuh ke pelukan orang itu? Yang benar saja."
"Jungkook terus, dan Jungkook lagi. Isi otakmu itu hanya Jungkook, eoh?" Anggukan pemuda itu membuat Hoseok menepuk dahinya lelah, "Okay, sudah kupersiapkan juga. Pastikan kau membayarku untuk ini, Kim." Ujarnya seraya mengambil sesuatu dari balik saku jubah hitam-kuning madu miliknya, "Ini, makan ketika kau menyelam."
Taehyung mengernyit; matanya memicing ketika menatap beberapa helai rumput laut kering yang disodorkan oleh Hoseok, "Apa ini?"
"Gillyweeds," ucapnya, "Membantumu untuk bernafas nanti. Ambilah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Platform 2¹/6 ㅡvkook
FanfictionBercerita tentang Kim Taehyung, si singa idiot Gryffindor. Dan usahanya dalam mendapatkan cinta dari si ular kecil asrama Slytherin.