Selamat hari Minggu pagi!Apa kabar kalian? Rindu?
• •
Ini suatu malam, masih dalam rangka tahun ajaran baru di asrama sihir Hogwarts.
Masih dengan suasana yang sama; temaram dengan cahaya lilin yang melayang di langit-langit berhias pemandangan malam cerah penuh bintang, aroma cream pie manis juga gurihnya kalkun panggang, juga suara bisikan redam siswa yang bercengkerama diselingi ringkikan kuda dari para hantu yang sibuk berlarian di sekitaran aula utama.
Kemudian, di salah satu baris meja Slytherin, kita kembali dengan si kecil Jonah.
Duduk merengut dengan bibir bawah yang mencebik, sambil sesekali memainkan potongan sayur di piring perak yang menjadi alas makan. Lengkap dengan Park Jimin yang hanya diam mengunyah tanpa melirik tertarik.
"Habiskan makanannya, Koo."
"Tidak mau, hyung." Rengeknya sembari menggeleng; menusuk-nusuk remah roti tengah piring sebelum kembali menyahut lirih, "Kenyang."
Yang kemudian dibalas hanya dengan sekedar decakan apatis, "Tidak boleh buang-buang makanan."
"Tapi tidak suka wortel."
"Ya, lalu?"
"Tidak mau makan."
"Ya sudah." Jimin mengangkat bahunya cuek, "Berarti tidak ada cokelat panas malam ini."
Disini, Jungkook mendelik; menghentakkan kakinya sebal danㅡJimin berani sumpah melihat visualisasi telinga kelinci merunduk di pucuk kepala manisnya yang kembali mengerucutkan bibir,
"Mau cokelat, hyung!"
"Habiskan dulu makanannya,"
"Hyung jahat!"
"Yang jahat itu kau, Koo," Jimin menunjuk menuduh dengan sepotong daging sapi di ujung garpu, "Para house-elves akan sangat sedih sekali kalau tau kerja keras mereka di sia-siakan."
"Tapi aku menghabiskan sisanyaㅡ"
"Tidak dengan sepuluh potong kawan kecilmu di piring itu, Koo. Minus tigaㅡ" Jimin melirik sekilas ke arah siswa tahun ke-tiga yang duduk di sisi kiri, "Jangan kira aku tidak melihat kau menaruh mereka di piring Junhoe diam-diam. Teman kecilmu si Dobby itu akan kecewa pastinya."
Jungkook merengek. Rengutannya bertambah dengan kedua mata yang berkaca. Bibirnya gemetar menjadi sasaran gigitan dua gigi kelinci yang kebesaranㅡdan kalau bukan karena kebiasaan, Jimin sudah lebih dahulu memvisualisasikan dua telinga kelinci yang merunduk di atas kepala milik si kecil Jonah.
Manisnya, ampun.
"Jiminnie hyung menyebalkan." Gerutunya dengan bibir yang cemberut, di balik segelas jus labu, "Cebol."
Kedua alis Jimin mengernyit tidak suka, "Hei, bilang apa tadi?"
Jonah mengedikkan bahu, "Tidak tau."
"Siapa yang mengajarimu bilang begitu?"
"Tidak ada," dengusnya.
"Aku berani sumpah, kalau Taehyungㅡ"
"Aku punya pendirianku sendiri, hyung." Jungkook merengek lagi, "Dan itu fakta, kalau Jiminnie hyung memang cebol!"
Jungkook berkilah dengan pekikan halus; namun berhasil membuat beberapa siswa di sekitar mereka mendengus nyaris tersedak tawa juga jus labu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Platform 2¹/6 ㅡvkook
FanficBercerita tentang Kim Taehyung, si singa idiot Gryffindor. Dan usahanya dalam mendapatkan cinta dari si ular kecil asrama Slytherin.