One Hell of a Victory!

9.9K 1.6K 549
                                    




Let us all thanks God because it's Friday Night!

Ada yang kangen?

Kangenin aku dong : 3


・・










Ah, Quidditch,







Pertandingan kini telah berlangsung selama nyaris satu jam. Dan para pemain masih sibuk melesat di atas sapu; saling mengoper Quaffle, juga saling menumbuk Bludger. Masing-masing berusaha mengenai tim lawan, sedikit bar-bar ada yang nyaris kena kepala.






Selisih skor kali ini beda tipis; 70-60, dengan Gryffindor yang tengah memimpin.



Ucapkan terima kasih pada Kang Daniel, sebagai pemain baru yang kali ini Minho akan berikan jabatan sebagai Chaser andalan asrama merah-emas. Yakin mati, kemenangan sudah akan ditangan apabila si pemuda Kang tetap dalam semangatnya yang kini sibuk melesak di antara pemain lainnya.














“Tidak buruk,” Minho berujar sembari berdecak kagum, “Kau lihat Kang Daniel? Kecepatan dan keseimbangannya luar biasa!”

“Ho,”

“Posturnya saat mengendarai sapu juga bagus,” Minho mengangguk, “Anak baru itu ada bakat untuk bermain di lapangan.”









Taehyung hanya menyahut sekenanya. Sekedar mengambang pada udara, sambil menguap malas sesekali. Kentara tidak minat pada bagaimana menggebunya seorang Choi Minho yang masih memerhatikan skill para pemain baru di pertandingan perdana.








“Oh, shit! Itu nyaris!” Minho terkekeh kala satu Bludger melesat dan nyaris menghantam Kim Myungsoo dari atas sapu, “Kau lihat it—oi, Kim! Fokusmu kemana?”







Dimana Kim Taehyung berakhir kembali mendecak. Menoleh sebal begitu Choi Minho kini malah menyikutnya kala sapu mereka berjajar sama tinggi,












“Kau tidak fokus, man.” Gerutunya, “Sudah lihat bedebah snitch?”

Yang dibalas Taehyung dengan menggeleng sekedar saja, “Belum.”

“Lalu?” Minho mengernyit, “Kau sedaritadi menatap lurus begitu seperti orang kena kutuk petrificus, yakin tidak ada apa-apa?”

“Aku lihat itu,”









Dimana ketika jari Taehyung menunjuk, Choi Minho seketika menatapnya dengan pandangan bosan,





“Jonah?” Sahutnya dengan nada tidak percaya, “Dude! Ini pertandingan besar! Like— aku tau pacarmu sekarang adalah lawan, tapi kesampingkan romansa, mari kita fokus—“

“Iya, aku juga daritadi fokus kok, kalau kita sedang  dalam pertandingan,” Gumamnya dengan nada malas; namun senyumnya mendadak terkembang bodoh, netranya mengatup sayu khas manusia dimabuk cinta, juga suaranya mendadak melembut,


—Choi Minho berani sumpah, perutnya bergejolak disini—



kala pemuda Kim balik memusatkan atensi pada si kecil Jonah yang tengah sibuk celingukan di atas sapu,








“Hanya saja … kau lihat itu, Choi?” Ia mengendikkan dagu; menjadikan Choi Minho sedikit memicingkan mata, berupaya untuk menelisik apa sekiranya yang menjadi pusat atensi seorang Kim Taehyung hingga sebegitunya,








Platform 2¹/6 ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang