Diadem;

22.8K 3.7K 525
                                    


Min Yoongi, Ravenclaw. Mahasiswa tahun ke-lima yang tengah berkutat dengan ujian sihir dasar O.W.LーOrdinary Wizarding Level sebelum nantinya akan berakhir pada N.E.W.TーNastily Exhausting Wizarding Testーpada tahun terakhirnya.

Mendapat nilai Outstanding merupakan tujuan utamanya untuk meraih posisi di Kementerian Sihir sebagai profesi utama. Sekalipun itu bukan sama sekali mimpinya. Karena ia memiliki keinginan utama yang sederhana, sebenarnya.

Menjadi seorang rapper Underground di Daegu dan menjual musik komposisinya pada musisi terkenal di Seoul. Sederhana' kan? Tapi bermakna, karena disitulah garis hasratnya tertulis rapi.

Sayangnya, posisi sang ayah di Departemen Pelaksanaan Hukum Sihir sebagai korps di Maskar Besar AurorーPasukan elit penyelidik dan Pemburu penyihir jahat beresiko tinggi pun ikut menjadi beban tersendiri. Karena sebagai calon penerus, ia dituntut untuk setidaknya menjabat di parlemen.

Sial.

Dan karena itu lah, Min Yoongi kerap menghabiskan waktunya untuk membaca, dan melatih kemampuannya. Sekali pun kadang ia lupa waktu dan tidak sempat mengurus dirinya sendiri.

Seperti kali ini. Apabila dibandingkan dengan siswa lain yang lebih memilih bersantai di ruang kreasi, Min Yoongi lebih memilih mengisolasi diri di Ruang Kebutuhan Khusus lantai tujuh.

Ruangan itu kosong, dingin, dan sepi. Tidak terjamah. Dan sesuai kebutuhannya, ruang itu menyediakan ribuan buku referensi sebagai pelarian.

ーAwalnya,


Sampai kedatangan pemuda manis bergigi kelinci mengenakan jubah kebesaran hitam dan hijau zamrud tiba-tiba datang memecahkan ruang kosongnya.

"Kali ini kenapa lagi?"

Yoongi lelah. Tiap kali ia mencoba bersembunyi, pemuda manis ini selalu berhasil menemukannya. Dan sama seperti biasa, Jeon Jungkook hanya akan duduk disana, menekuk lutut, melipat kedua lengan di depan dada ditambah raut cemberut. Menolak untuk bicara sepatah katapun hingga Yoongi menutup buku dan memusatkan seluruh atensi padanya.

"Baik, maafkan aku," ujarnya sembari menghela nafas jengah. Tangan dengan apik menutup Confronting the Facelessーlevel N.E.W.T, sebelum menatap Jungkook lekat, "Okay, kali ini kenapa lagi?"

Jungkook mendecak, satu kaki di hentak, "Kim Taehyung itu! Ugh!"

Kan, begini lagi. Yoongi memutar mata malas.

Selalu Kim Taehyung. Kenapa mendekati tahun terakhir, pemuda Gryffindor itu terasa semakin berpengaruh?

"Ya, lalu?"

"Menyebalkan!" Pekik yang lebih muda, "Ah hyung! Dia ituー"

"Tolong bicara yang jelas, Kookie. Waktuku tidak banyak. Aku harus segera belajar!"

"Iya, ini aku mau cerita," dengusnya, "Kau ingat kan, Kim—"

"Iya, Kim Taehyung, si singa idiot Gryffindor kesayangan—"

"Bukan kesayangan!"

"Oh, lalu apa?"

"Aku benci dia."

"Benci ya?" Yoongi mengerling, "Benci lama-lama bisa jadi cinta?"

"Ugh, kenapa kau jadi seperti Jimin hyung!" Jungkook menggerutu. Rambutnya ia tarik, dengan wajah yang ditelungkupkan pada kedua lutut yang ditekuk, "Kurasa kau terlalu lama bersamanya sampai-sampai kau tertular sifat menyebalkannya, hyung."

Platform 2¹/6 ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang