Valentine pt.4 [M]

23.6K 2.1K 588
                                    



Hai (o´艸')

・・



Yah, kembali lagi di hari Valentine.


Hogwarts?

Ah, iya penuh aura berwarna merah muda yang membuat para siswa laki-laki merasa geli luar biasa. 
Ucapkan terima kasih pada afeksi para anak perempuan yang dengan polos dan berani memberi mereka cokelat berisi buaian kata pernyataan cinta.


Hari kasih sayang. Tanggal khusus tiap tahun dimana banyak pasangan baru menjalin kasih.




Kalau di sisi timur kita memiliki Theodore Kim, alias Kim Taehyung; siswa tahun ke-dua asrama Gryffindor, yang tengah kelimpungan setengah mati mencari pujaan hati yang hilang entah kemana,

Atau ke arah lantai tujuh; di ruang khusus prefek yang berisikan Hoshea bersama gunungan cokelatnya yang mengalir deras bak air bah ketika banjir masa nabi nuh, 


Atau di ruang bawah tanah, atau lebih tepatnya dapur; dimana prefek sempurna kita, Park Jimin, tengah menemani kekasih gulanya, si Min Yoongi yang merajuk sembari membuat cokelat,



Maka, di menara Ravenclaw, kita memiliki tokoh utama percintaan manis kita, yaitu si kecil Jonah, yang tengah duduk dengan bibir merengut.





"Oh, ayolah, Jungkookie. Kau terlihat cantik, kok."


Jungkook merengut. Menarik ujung kemeja chiffon putih kebesaran yang dikenakannya sembari mencebik, "Aku terlihat konyol, hyung."

"Konyol? Jangan bercanda." Seokjin menepuk kedua pipinya halus, "Tidak setelah aku menandanimu seperti ini. Kalau ada hal yang cocok mendeskripsikan wujudmu sekarang, maka kau ituーhmm, apa ya," ia menggumam sebelum menatap Jungkook lembut, "Peri."

"Well, yea. Konyol. Peri itu anggun, tidak berisik dan cengeng, hyung." Namjoon, yang sedari tadi duduk kalem di kursi seberang mereka mendengus, "Jonah itu peri. Aku setuju, karena dia manis. Sayangnya saja cengeng."

"Namjoon hyung!"

"Apa? Benar, 'kan?"

"Aish!" Jungkook mendengus, nyaris mengumpat. Kalau bukan karena tatapan Seokjin yang seketika membuatnya merunduk, "Maaf, hyung."

"Jangan bicara kasar, Jungkookie. Aku tidak suka," ia berkata tegas, seraya melipat kedua lengan di depan dada. Kemudian beralih pada Namjoon yang menyeringai penuh kemenangan, "Dan jangan senang dulu, Niel. Itu berlaku juga untukmu. Apa yang pernah kubilang soal menggoda Jungkook?"

Namjoon membiarkan rahangnya jatuh menganga, "Ohーapーayolah, hyung! Jeremy menggodanya tiap waktu, dan kau tidak masalah!"

"Jimin punya Yoongi yang bertugas mengontrolnya kalau ia kelewat batas, Niel." Ia menghela nafas, "Tapi kau pacarku. Tanggung jawabku."

"Iya, pacar yang diperlakukan tidak lebih dari seorang adik."

"Kau kan memang adikku."

"Yea, dulu. Sebelum kita berhubungan," Namjoon balas menatapnya jengah, "Aku tunanganmu juga, hyung. Kalau kau lupa."

Disitu, Seokjin terkekeh, "Dan kenapa bilang aku lupa? Tidak mungkin," gelengnya, "Aku hanya tidak suka kalau kau menggoda Jungkook. Lihat anak ini, manis sekali, 'kan? Kasihan kalau menangis."



Melihat dirinya dibela begitu, Jungkook seketila menegakkan bahu. Balas menjulurkan lidah pada Namjoon yang mendelik kaget,


Rasakan. Memang enak?



Platform 2¹/6 ㅡvkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang