Pelajaran Dari Kisah Yusuf

623 26 0
                                    

Dibalik Musibah Tersimpan Rahasia-Nya

Mereka mau membunuhnya, tapi tidak bisa. Mereka menjauhkannya dari ayahnya, tapi ayahnya justru makin cinta kepadanya. Mereka menjualnya sebagai budak, justru ia akhirnya menjadi raja.

Sedih? Sedih karena apa?

Haruskah bersedih karena semua kejahatan mereka, ataukah bergembira karena kejahatan itu jalan menuju banyak karunia?

Dalam setiap musibah, lihatlah hikmah apa di baliknya. Kebanyakan orang memang tidak mampu melihatnya. Namun, keyakinan kepada Mahabijaksananya Allah akan membantumu dalam meneropongnya.

Bersama Allah jangan bersedih.

Bersama Allah jangan takut. Satu-satunya yang harus kau sedihkan atau kau takutkan adalah engkau melakukan sesuatu yang membuat-Nya meninggalkanmu.

Jangan sampai. Karena, apa gunanya semua ingin mendatangkan kebaikan kepadamu, jika Allah meninggalkanmu?

Terkadang Yang Mendzalimimu adalah Yang Paling Membutuhkanmu!

Bertahun-tahun setelah saudara-saudara Yusuf membuang beliau ke dasar sumur, mereka datang ke suatu Negeri untuk meminta belas kasih kepada penguasa disana. Dan tak disangka-sangka, penguasa Negeri itu ternyata adalah saudara yang pernah mereka buang di waktu kecilnya.

Allah swt menceritakan dialog mereka dengan Nabi Yusuf as,

أَيُّهَا الْعَزِيزُ مَسَّنَا وَأَهْلَنَا الضُّرُّ وَجِئْنَا بِبِضَاعَةٍ مُزْجَاةٍ فَأَوْفِ لَنَا الْكَيْلَ وَتَصَدَّقْ عَلَيْنَا

"Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka penuhilah jatah (gandum) untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami." (QS.Yusuf:88)

Ayat ini menyimpan pelajaran yang begitu dalam dan berharga.

Terkadang seorang yang menghalangi jalan kita atau berusaha menjauhkan kita dari kebaikan dan menjerumuskan kita pada jurang keburukan, suatu saat ia akan butuh dan mengemis kepada kita. Yaitu ketika roda kehidupan ini berputar dan kejayaan berada di pihak orang-orang yang teraniaya.

وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ

"Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia." (QS.Ali Imran:140)

Maka jangan pernah merendahkan dan mendzalimi orang lain, karena kita tidak pernah tahu rahasia waktu. Bisa saja kelak kita menjadi orang yang paling membutuhkan seorang yang pernah kita dzalimi dulu.

Dan jangan pernah pesimis jika kehidupan belum berpihak kepada kita, karena roda nasib akan selalu berputar, kita hanya dituntut untuk berusaha dan menanti gilirannya.

***


Renungan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang