Terkadang kita begitu mudah menghakimi seseorang dan menyematkan sebutan buruk tanpa bukti yang jelas. Terkadang kita begitu mudah menghakiminya hanya dari apa yang kita lihat, dan dari apa yang kita dengar. Padahal belum tentu apa yang kita lihat atau kita dengar bisa menjadi bukti baik buruknya seseorang.
Barangkali kisah yang satu ini bisa menjadi pelajaran untuk kita.
Disebutkan bahwa Sultan Murad IV, yakni Sultan Kekaisaran Ottoman yang berkuasa di tahun 1623 seringkali pergi keluar dari istana untuk memantau keadaan kota.
Suatu malam Sultan murad keluar ditemani oleh pengawalnya. Mereka datang menyusuri gang-ngang dan jalan yang sibuk. Tak berapa lama mereka menemukan seorang pria yang tergeletak di tanah. Sultan berusaha membangunkan orang tersebut. Tapi ternyata orang tersebut telah mati. Sementara orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya tidak mempedulikan jasadnya. Seolah-olah mayat pria itu bangkai seekor binatang yang tidak perlu diperhatikan.
Kemudian Sultan memanggil orang-orang. Orang-orang tidak menyadari bahwa dia adalah Sultan mereka. Kemudian Sultan murad ditanya, "Apa yang bisa kami bantu?"
Kemudian Sultan Murad bertanya, "Mengapa orang ini mati di tanah sementara kalian tidak peduli? Dimana keluarganya?"
Dengan rasa jijik, salah seorang diantara mereka menjawab, "Lelaki ini begini dan begitu, semasa hidupnya dia hidup sebagai seorang pezina dan pemabuk."
Kemudian sultan berkata, "Bukankah dia juga umat Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam. Sekarang bantu saya untuk membawanya ke rumah dia."
Kemudian mereka membawa mayat lelaki itu ke rumahnya. Ketika telah sampai, mereka semua pergi kecuali Sultan dan pengawalnya. Ketika itu datang seorang perempuan dan mulai menangis. Dia ternyata istrinya. Kemudian wanita itu mulai menangis tersedu-sedu dan berkata kepada si mayat, "Semoga Allah merahmatimu wahai kekasih Allah. Aku bersaksi bahwa kamu termasuk orang yang shalih."
Tentu saja sultan merasa bingung, kemudian dia bertanya, "bagaimana mungkin kamu menyebut suamimu orang shalih sementara orang-orang mengatakan begini dan begitu tentang dia. Bahkan mereka tidak peduli dengan kematiannya.
Istinya menjawab, masih dengan isak tangis, "Memang mereka melihat suami saya pergi ke kedai minuman keras setiap malam dan membeli perasan anggur sebanyak-banyaknya, kemudian suami saya membawa semua minuman keras itu ke rumah. Tapi mereka tidak tahu bahwa suami saya membuang semua perasan anggur itu, dia tidak meminumnya setetes pun.
Sultan murad bingung, bagaimana bisa lelaki itu berbuat demikian.
Kemudian istrinya melanjutkan, "suami saya selalu berkata bahwa dengan membeli minuman keras dan membuangnya, dia telah menyelamatkan umat islam dari bahaya minuman keras,walau hanya sedikit."
"Terkadang dia datang ke tempat pelacuran dan memberi sejumlah uang kepada para pelacur dan meminta mereka untuk tidak melacur walaupun hanya semalam. Kemudian suamiku akan kembali ke rumah untuk kedua kalinya dan berkata, "Hari ini, saya menyelamatkan seorang wanita dan pemuda dari kemaksiatan."
Orang-orang akan melihat dia membeli anggur dan mereka akan melihatnya pergi ke pelacur dan menggunjingkannya.
Suatu hari saya berkata kepada suami saya, "Jika kamu mati, mungkin orang-orang tidak sudi memandikan dan menyalatkanmu, mereka juga tidak mau mendoakan dan menguburkanmu karena mereka melihatmu sebagai seorang ahli maksiat."
Dia tertawa dan menjawab, "Jangan takut, Allah tidak akan menyia-nyiakan jasadku ketika aku mati."
Mendengar kisah itu, Sultan mulai menangis. Dia berkata, "Demi Allah! Besok kami akan memandikannya, berdoa untuknya dan menguburkannya. "
Besoknya, sultan, dan ulama istana serta para pejabat kesultanan menguburkan dan mendoakannya.
Dari kisah ini kita bisa mengambil faidah, bahwa jangan sekali-kali apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar dari orang lain, membuat kita bertindak tidak adil. Jangan pernah mencaci seorang yang berbuat maksiat karena dosanya, karena bisa saja dia telah bertaubat, sementara kita menuai dosa karena caci maki kita. Jangan pernah menilai seseorang sebagai ahli maksiat karena kabar atau informasi yang belum jelas. Sementara kita tidak tahu hakikat yang sebenarnya.
Semoga bermanfaat.
![](https://img.wattpad.com/cover/103368200-288-k157170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Kehidupan
EspiritualTim Author @Jawara_Indonesia --- Memungut potongan-potongan makna yang berserak dari kehidupan. Melukis cinta dari berbagai kisah dan perenungan yang mendalam. Menggugah nurani dan inspirasi