Berbaik Sangka Kepada Allah

616 18 0
                                    

Kita hanya perlu berikhtiar dan bertawakal, maka Allah subhanahu wata'ala yang menentukan. Kita hanya perlu sabar dalam menempuh kehidupan yang penuh dengan ujian, kemudian Allah akan memberikan jalan.

Selain dengan sabar, berbaik sangka atau husnudzon kepada Allah juga harus kita tanamkan di dalam hati kita. Jangan sampai segala kesulitan yang menimpa kita membuat kita husnudzon kepada-Nya. Naudzubillahi min dzalik.

Berkaitan dengan berhusnudzon dan sabar dengan ketentuan Allah, marilah kita menyimak sebuah kisah ilustrasi. Semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.

Dikisahkan ada seorang tukang tahu yang setiap hatinya menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya. Sementara untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.

Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Alloh agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, sebelum berangkat berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dan ternyata dagangannya selalu laris manis dan habis. Pedagang tahu ini pulang dengan membawa uang hasil jualannya. Uang yang membuat anak istrinya tersenyum senang.

Akan tetapi, suatu hari kejadian naas menghampiri pedagang tahu ini. Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset dan jatuh ke kubangan sawah yang baru saja dibajak

Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan!

Pedagang tahu ini mengeluh kepada Allah. Bahkan terkesan menyalahkan Allah, kenapa harus menerima musibah tersebut, padahal dia selalu berdoa setiap pagi.

Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.

Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yang setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Allah, secara tidak langsung telah menyelematkannya dari tragedy tersebut. Allah subhanahu wata'ala menyelamatkannya lewat tahu yang jatuh dan tumpah di lumpur sawah. Sehingga dia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yang sudah hancur tersebut.

Sorenya, secara kebetulan ada peternak bebek yang lewat di samping rumahnya dan melihat tahu-tahu yang sudah hancur di dalam wadah. Peternak bebek itu pun membeli tahu yang sudah rusak tersebut untuk pakan bebeknya. Sepontan si penjual tahu itu menangis bahagia dan haru. Ternyata Allah tetap menjawab doanya, bahkan menyelamatkannya dari kecelakaan. Hanya saja dia tergesa-gesa menilai dan berkeluh kesah.

Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Alloh dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yang diminta. Alloh Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri. Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu apabila tidak cepat dikabulkan, atau memandangnya doa kita belum dikabulkan, padahal Allah sudah mengabulkannya dalam bentuk lain.

Ingat-ingatlah apa yang Allah subhanahu wata'ala firmankan,

وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (Quran surat Al Baqarah ayat 216)

Alloh Maha Mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui.

Selain itu, hendaknya kita sadar bahwa Jika Alloh menjawab doa kita, Dia sedang menambahkan iman kita. Jika Allah menundanya, Dia sedang menambahkan kesabaran kita. Jika Ia tidak menjawab doa kita, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untuk kita.

Semoga bermanfaat.

Renungan KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang