Betapa banyak orang yang berjuang dan berusaha, tapi menempuh cara dan tujuan yang berbeda.
Hasil yang indah tentu ada pada kelompok yang berjuang dan berusaha pada jalan yang benar.
Jalan kebenaran dan jalan kebatilan akan selalu berseberangan. Dan orang-orang yang berjalan di atasnya juga berseberangan. Dan orang-orang dari kedua jalan itu akan sama-sama berjuang untuk jalannya sendiri.
Hanya saja, hasil yang indah akan dituai oleh penempuh kebenaran, dan hasil yang mengecewakan akan dituai bagi penempuh kebatilan dan kesalahan.
Penempuh jalan kebaikan mengeluarkan harta, waktu, tenaga, pikiran dan usaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik, begitu pun para penempuh jalan keburukan.
Semangat mereka sama, usaha mereka sama, hasil pun bisa jadi sama, tapi visi yang berbeda menuai pahala dan ganjaran yang berbeda. Surga dan neraka.
Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan,
"Betapa banyak kita lihat orang-orang yg mengumpulkan harta, namun tak menikmatinya.Dia meninggalkannya untuk orang lain, tapi dia membinasakan diri sendiri."
Memang, betapa banyak keserakahan atas nama harta, tidak berpikir dari jalan mana harta tersebut dihasilkan. Tapi hasilnya dia wariskan untuk anak cucunya, koleganya, organisasinya dan keluarga besarnya. Sementara sisanya dia menunggu pertanggung jawaban di Mahkamah Rabb-nya.
Hasil yang sia-sia.
Seperti kata penyair:
Bak ulat sutra, yang dia buat menghancurkan dirinya.
Tapi justru orang lain memanfaatkan apa yang dibuatnya.
Kau kenal ulat sutera? Susah payah ulat itu menghasilkan sutra dari tubuhnya. Tapi kemudian manusia membunuh ulat-ulat itu untuk mengambil suteranya.
Begitulah analogi orang yang beramal dalam keburukan dan jalan yang salah.
![](https://img.wattpad.com/cover/103368200-288-k157170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Kehidupan
EspiritualTim Author @Jawara_Indonesia --- Memungut potongan-potongan makna yang berserak dari kehidupan. Melukis cinta dari berbagai kisah dan perenungan yang mendalam. Menggugah nurani dan inspirasi