Seekor katak sedang melompat-lompat di kebun. Tak berapa lama dia memasuki sebuah lumbung yang terletak di kebun tersebut. Karena agak ceroboh dan mungkin karena penasaran, akhirnya katak itu jatuh ke dalam ember yang berisi susu segar.
Katak itu mencoba untuk berenang dan melompat, berusaha mencapai bibir ember. Tapi dia tidak bisa, karena susu itu hanya memenuhi setengah ember. Ember itu terlalu tinggi dan curam untuk dijangkau.
Katak itu mencoba meregangkan kaki belakangnya untuk mendorong bagian bawah ember tapi ternyata ia menyadari bahwa air susu terlalu dalam. Tapi katak itu bertekad untuk tidak menyerah, dan dia terus berjuang.
Dia menendang dan menggeliat dan terus menerus seperti itu. Sampai akhirnya tanpa dia sadari, air susu telah berubah menjadi mentega yang mengeras karena terlalu sering diputar dan teraduk-aduk oleh gerakannya sendiri.
Tak menunggu lama, mentega itu cukup padat sehingga katak itu bisa berdiri di atas mentega padat dan keluar dari ember.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudaha. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyroh: 5-6)
KAMU SEDANG MEMBACA
Renungan Kehidupan
EspiritualTim Author @Jawara_Indonesia --- Memungut potongan-potongan makna yang berserak dari kehidupan. Melukis cinta dari berbagai kisah dan perenungan yang mendalam. Menggugah nurani dan inspirasi