10

4.6K 197 1
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi dan itu membuat seluruh siswa bersorak senang dan lari berhamburan keluar kelas . sekarang hanya tertinggal Lisha dengan dua sahabatnya, dan juga Drew dengan teman-temannya yang masih ada di dalam kelas.

"kau ingin pulang bersama kami?" tanya Bella pada sahabatnya.

"tidak, kalian pulanglah dulu" kata Lisha baik

"baiklah aku dan Ade pulang dulu, kau baik-baik ya" kata Bella lagi dan memeluk sahabat lamanya itu. Lisha membalas pelukan itu dan menganggukkan kepalanya. Dan bergantian dengan sahabat satunya. Hingga dua sahabatnya itu menghilang meninggalkan kelas.

"kau tidak pulang Lisha ?" tanya Levi pada Lisha

"sebentar lagi" jawab Lisha dengan senyum tipis. Levi yang melihat senyum tipis itu menjadi salah tingkah. Senyuman itu sangat manis. Batin Levi

Drew yang melihat temannya salah tingkah hanya karena senyum adiknya, terkikik sendiri. Sebegitu menarikkah adiknya. Apa dirinya harus extra lebih dalam menjaga adiknya. Tapi jika teman-temannya tahu bahwa Lisha adalah adiknya apa teman-temannya akan marah padanya dan adiknya sendiri akan marah padanya atau sebaliknya. Karena tidak mungkin jika dirinya menjaga rahasia yang selama ini ia simpan ia beberkan akan mudah diterima oleh teman-temannya. Apalagi jika berhubungan dengan keluarganya. Dirinya menjadi sangat bingung. Apa yang harus ia lakukan. Mungkin sedikit demi sedikit nanti dirinya akan membuka kebenaran pada teman-temannya tentang siapa dirinya sebenarnya. Dan untuk saat ini Drew lebih baik untuk mengikuti keinginan adiknya untuk teteap menjaga rahasia ini.

"aku tunggu di mobil" kata Drew pelan ketika beranjak pergi melewati Lisha adiknya. Dan melangkahkan kakinya keluar dari dalam kelas.

Ketika suasana kelas sudah sepi karena hanya dirinya yang ada di dalam kelas. Lisha beranjak dari tempat duduknya dan pergi ke parkiran dimana kakaknya sudah lama menunggunya.

Sesampainya Lisha di mobil Drew, segera saja ia membuka pintu penumpang yang berada di samping kemudi kakaknya. Dengan tidak santai Lisha membanting pintu mobil untuk menutupnya. Dan itu membuat Drew terkaget dari permainan game yang ada di ponselnya. Hampir saja ponselnya terjatuh.

"kau mengagetkan ku princess" kata Drew pada Lisha

"maaf" hanya kata itu yang keluar dari mulut Lisha

"kita pulang ?" tanya Drew

"ya Drew, aku ingin istirahat" jawab Lisha. Sebenarnya Lisha tidak ada waktu untuk istirahat. Sehabis ini ia berencana akan mengunjungi perusahaan cabangnya yang ada di London. Dan memberi kejutan untuk Daniel.

***

Sesampainya mereka di basemant. Lisha segera keluar dari mobil namun tangannya dicegah oleh kakaknya Drew. Kemudian matanya menangkap adanya ketidak beresan dari tatapan mata Drew. Siaga untuk Lisha.

"Lisha" panggil Drew bernada serius pada adiknya

Lisha berusaha menelan ludahnya yang tiba-tiba tercekat karena gugup. Apalagi ini.

"ya Drew ?" tanya Lisha menatap kakaknya berani. Bukankah bohong pun kita harus terlihat senatural mungkin agar tidak ada yang tahu bahwa kita sedang berbohong. Sandiriwara yang bagus Lisha. Senyum Lisha mengembang ketika melihat kakaknya tidak bisa berkata lagi. Ia harus segera pergi dari situasi seperti ini.

"ah- tidak. Kau pergi dulu princess aku akan menyusul" kata Drew tersenyum. Ada apa ini. Kenapa sulit sekali untuk bertanya tentang kebenaran dari Lisha.

Drew beranjak keluar dari dalam mobil dan ketika ia membalikkan badan ia tercengang dengan adanya Levi temannya tengah berdiri menatap dirinya intens.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang