23

2.8K 142 0
                                    

"Lisha ka-Zayn!" teriak Niall yang ingin membangunkan Lisha tapi dia sendiri terkejut dengan adanya Zayn juga yang tidur memeluk Lisha. Membuat Lisha ataupun Zayn langsung bangun dari posisi tidur mereka karena terkejut dengan teriakan seseorang.

Sedangkan Niall sendiri tidak percaya melihat adiknya tidur dipeluk oleh temannya sendiri bernama Zayn Malik. Apa yang membuat seorang Zayn pindah tempat tidur dan tidur di kamar adiknya, bahkan memeluk adiknya itu dalam tidurnya.

"apa yang kalian lakukan?" tanya Niall

"ada apa Niall" suara Zayn terdengar parau, jelas sekali laki-laki itu baru saja terbangun dari tidurnya dia masih belum ingat dengan kejadian semalam dan sekarang dia juga belum menyadari jika dirinya tidur dengan Lisha di pelukannya.

"Zayn!" Niall mengingatkan Zayn dan menarik laki-laki itu untuk segera turun dari tempat tidur adiknya.

"enghh- aku masih ingin tidur Niall" tolak Zayn kembali berbaring menyusul Lisha yang ternyata gadis itu memposisikan dirinya untuk tidur lagi.

"kau bisa tidur lagi di kamar mu Malik. Sekarang kau harus bangun"

"ini kamar ku Niall" tolak Zayn mengigau

"Zayn kau harus bangun dan ini bukan kamar mu. Tapi kamar Lisha" teriak Niall menggema di kamar Lisha

Membuat dua manusia yang masih bergulat dengan selimut itu terbangun lagi dan sadar dari tidur mereka. Mereka saling menatap tidak percaya bahwa semalam mereka tidur seranjang. Lisha menatap Zayn dengan mata sembabnya karena semalam dia menangis sangat lama dan-

'Aaaaaaaaaaaaa!!!!!'

Teriak Lisha di susul teriakan Zayn mengalahkan teriakan Niall yang terbilang keras itu

Teriakan mereka berdua sangat mengganggu kegiatan pagi di rumah itu. Liam yang sedang bertelfon ria dengan Sophia di kamarnya saja terkejut dan segera mengakhiri panggilan itu untuk melihat apa yang terjadi.

Louis dan Harry pun keluar dari kamar mereka dan masuk ke kamar Lisha. Dimana teriakan itu berasal.

"STOP!" teriak Liam mengakhiri teriakan laki-laki Arab dan juga gadis datar.

"kenapa kalian berteriak?" tanya Liam

"dan- kenapa kalian berdua bisa tidur bersama?" lanjutnya setelah menyadari jika Zayn juga ada di satu ranjang dengan Lisha. Dan ini adalah kamar Lisha

Lisha dan Zayn masih bungkam untuk menjawab pertanyaan Liam. Mereka bingung ingin menjawab apa. Jika Zayn menjawab jujur maka habislah Lisha pada kakaknya karena kebiasaan tengah malamnya yang suka di dapur-tapi bukan kebiasaannya di dapur melainkan semalam dia yang kembali menangis. Dan jika Lisha menjawabnya karena Zayn menemaninya semalam maka kasihan Zayn. lalu apa yang harus mereka jawab saat ini?

Sedari tadi kepalanya tertunduk karena matanya masih sembab bahkan bengkak sehabis menangis semalaman. Membuatnya tidak berani menatap kakaknya ataupun yang lainnya sekarang. Jalan keluarnya adalah pergi dari situasi seperti ini saat ini juga.

Lisha beranjak dari tempat tidurnya berjalan kearah kamar mandi masih dengan kepalanya yang tertunduk tidak mengindahkan semua orang yang ada di kamarnya menatapnya penuh tanya. Niall yang melihat adiknya sedari tadi menundukkan kepalanya menghentikan langkah Lisha. Dia mengangkat dagu adiknya dengan tangan kanannya. Dia melihat setiap inci wajah adiknya hingga berhenti di kedua mata adiknya yang terlihat bengkak. Jelas sekali jika adiknya semalam menangis dan mungkin Zayn datang untuk menenangkannya.

"kau menangis lagi beb" suara Niall melembut pada adiknya. Tapi dengan pelan Lisha menyingkirkan tangan kakaknya dan berjalan ke dalam kamar mandi tanpa menjawab sepatah katapun pertanyaan kakaknya.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang