46

1.2K 70 1
                                    

sorry for typo !!!



Jika kau bertanya aku mencintainya atau hanya sekedar melampiaskan perasaanku saja.

Aku tak akan menjawabnya, karena hal tersebut tak ada bedanya bagi ku.

Drt..Drttt !

Ponselnya bergetar membuat tangan kanannya segera meraih benda pipih itu di saku celana.

Sebuah pesan dari nomor yang tak di kenal. Segera jarinya meng klik pesan untuk melihat isi pesan yang membuat rasa penasarannya muncul.

"Zayn!"

"wait." Zayn langsung bergegas menyusul Liam yang memanggilnya dan mematikan ponselnya tanpa sempat melihat pesan yang dia terima.

Dug..dug...dug.

Kenapa dadanya sesak sekali ?.

Tangannya menekan dadanya yang semakin sesak. Langkahnya juga terhenti masih di dekat sofa tempat dia duduk tadi.

"Zayn, are you okay ?"

Liam kembali untuk melihat Zayn yang berhenti berdiri dan menekan dadanya sendiri. "Zayn." panggilnya lagi dengan intonasi cemas melihat temannya yang kesakitan. Liam langsung menggiring Zayn untuk kembali duduk di sofa. "ku ambilkan minum." Kemudian pergi ke dapur menggambilkan minum agar Zayn kembali tenang.

Dengan tangan kanannya yang masih menekan dada, Zayn menggunakan tangan kirinya untuk kembali memainkan ponselnya untuk menunggu Liam kembali sampai dia ingat jika masih ada pesan yang belum sempat dia baca.

Pesan terbuka di depan matanya. Tangannya semakin menekan dadanya yang kian sesak dan sakit. Ini tidak mungkin. Pasti hanya prank seseorang yang iseng terhadapnya.

Zayn semakin tak bisa mengontrol nafasnya yang menusuk rongga paru-paru. Ponselnya tergeletak jatuh di lantai. Matanya terpejam mencoba menghilangkan bayangan-bayangan buruk yang terjadi.

"Zayn.. hey, Zayn. ada apa dengan mu ?"

Liam langsung sigap menepuk-nepuk pipi Zayn agar temannya itu membuka matanya.

"Zayn sadarlah." Liam masih mencoba menyadarkan laki-laki Arab itu.

"Lisha." Bukannya Zayn sadar malah laki-laki itu bergumam menyebut nama Lisha.

"ada apa sebenarnya. Zayn, c'mon man. Don't scare me."

Zayn menggeleng bingung. Dia bingung apa yang akan dia lakukan untuk menyelamatkan Lisha. Dia tidak bisa menceritakan masalah ini pada sembarangan orang. Jika tidak, bukan masalah akan selesai tapi malah akan semakin runyam dan berbelit.

"tenangkan dirimu." Membuat Zayn memandangnya dan mengangguk patuh.

"ada apa sebenarnya ?" tanya Liam hati-hati setelah menunggu Zayn menenangkan diri. Tapi Zayn tetap menggeleng, enggan untuk sekedar menjawab. Mulutnya terkunci dengan pikiran-pikiran buruk yang terjadi pada Lisha, cintanya. Rasa pahit juga menjalar dari lidah ke dadanya yang masih terasa sakit. Belati tak kasat mata yang kembali menghujaminya dengan keji.

Dunia macam apa ini. Kenapa keji sekali. Tak memberinya belas kasih untuk merasakan apa itu yang namanya manis.

Setelah menimbang-nimbang dengan baik. Mungkin akan lebih baik jika Zayn memberi tahu Daniel. Niall tidak boleh tau tentang masalah ini. Laki-laki blonde itu pasti akan sangat khawatir dengan Lisha dan berbuat nekat.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang