25

2.8K 124 1
                                    

"kenapa?"

"kenapa kau ingin tau" tanya Lisha pada laki-laki di depannya saat ini

"aku hanya ingin tau Lisha" jawabnya serius

"maaf Zayn aku tidak bisa cerita dengan mu" putus Lisha ingin beranjak dari sofa ruang keluarga namun lengannya segera disambar oleh Zayn hingga gadis itu duduk kembali di sofa.

"aku sangat khawatir dengan mu waktu itu. kenapa kau menangis malam itu dan kemana kau pergi dengan Harry kemarin malam?" tanya beruntun Zayn

Huhh- Lisha mendengus. Laki-laki ini keras kepala ternyata

"tidak saat ini Zayn" kata Lisha kembali dan berdiri dari sofa

Zayn menahan tangannya "please, tell me"

"sorry" kata terakhir Lisha melepaskan tangannya dari genggaman Zayn perlahan dan segera pergi ke kamarnya di lantai dua.

Zayn mengusap wajahnya perlahan, apa yang harus dia lakukan. Dia sangat khawatir dengan Lisha. Tapi gadis itu seperti tidak pernah menganggapnya ada di sekitarnya. Lisha selalu menghindarinya jika berpapasan di rumah ini. Apa dia harus bertanya dengan Niall kakak kandung Lisha sendiri atau-.

Ya mungkin keputusan yang sangat tepat jika saat ini pertanyaannya di jawab olehnya. Zayn segera meninggalkan ruang tengah menuju pintu kamar berwarna coklat yang terdapat tulisan STYLES dengan front besar yang berliuk-liuk indah.

Dia berjalan mendekat ke arah pintu itu. siapa lagi jika bukan kamar Harry dan berdiam sebentar disana. Zayn hanya menggelengkan kepalanya setelah melihat keadaan kamar Harry yang selalu berantakan. Walau dia sudah sering membantu Harry membereskan kekacauan kamarnya. Tapi tetap saja akan kembali semula. Berantakan.

Matanya melihat Harry yang masih bersantai di balkon kamarnya. Kenapa Harry akhir-akhir ini suka sekali menyendiri di dalam kamarnya. Seperti ada sesuatu yang telah disembunyikan dari the boys.

"Harry"

Harry langsung membalikkan tubuhnya ketika ada yang memanggil namanya. Kenapa Zayn tiba-tiba datang menemuinya seperti ini.

"bisa aku bicara dengan mu?" lanjut Zayn karena Harry tidak menyahut panggilannya

Harry hanya menganggukan kepala saja menanggapi Zayn

"aku hanya ingin tau kau pergi kemana dengan Lisha kemarin?"

Harry mengalihkan perhatian sepenuhnya kearah Zayn. pertanyaan macam apa ini

"aku hanya mengantarnya bertemu dengan teman-teman sekolahnya" jawabnya tanpa beban

"apa yang mereka lakukan?" Zayn merutuki kebodohannya bertanya seperti itu. dia langsung menutup mulutnya rapat menunggu tanggapan Harry yang menatapnya menggoda

"kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya balik Harry

"aku hanya ingin tau"

"apa kau memiliki perasaan dengan Lisha?" tanya Harry langsung. Tapi sekian detik wajahnya berubah datar menatap Zayn

Zayn langsung menggelengkan kepalanya. Dia sedikit mengernyit tentang perubahan wajah Harry yang langsung menjadi datar setelah bertanya apa dia punya perasaan dengan Lisha. Jawabannya tentu saja dia memiliki perasaan dengan Lisha. Tapi dia tidak tau kapan perasaan ini muncul.

"jujur saja Zayn" tuntut Harry melihat Zayn dengan serius

Apa saatnya dia jujur bahwa dia memang memiliki perasaan dengan Lisha. Gadis berwajah datar itu. mungkin ya!

"ya aku menyukainya Hazz" aku Zayn akhirnya

Harry menghela nafas beratya. Dia sudah menduga ini. Dia mengusap wajahnya dengan kedua tangannya kasar, lalu menatap Zayn kembali serius.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang