-20

3.6K 156 1
                                    

"Nona"

"Nona sadarlah"

"hei"

Matanya mengerjab-ngerjab untuk segera terbuka

Eegghhht! Lisha menahan sakit yang ada di kepalanya. Dia merasakan dahinya terdapat cairan yang menempel disana. Membuat tangannya mengusap dahinya dan terdapat darah di tangannya

"syukurlah kau sadar"

"apa yang terjadi ?"

"kau menabrak lampu kota dan tidak sadarkan diri"

Lisha mengingat kembali kejadian yang menimpanya hingga semua kembali berputar di dalam otaknya. Satu tetes air matanya turun tanpa dia sadari dan kembali memegang kepalanya yang berdenyut sakit

"apa ada yang sakit?. Katakanlah"

"tidak, tidak ada" Lisha menggelengkan kepalanya diatas pangkuan pemuda yang menolongnya

"bisa kau antar aku ke pulang?"

"okey, mari ku bantu"

"terima kasih"

Pemuda itu membantu Lisha untuk berdiri dan menuntunnya menuju mobilnya yang tak jauh dari mobil milik Niall yang menabrak lampu kota, mobil itu hancur di bagian depan, membuatnya tak berbentuk lagi. Bagaimana Lisha akan menjelaskan perihal ini pada Niall jika mobilnya hancur, pikir Lisha memijit pelipisnya penat.

"siapa nama mu ?" tanya pemuda itu pada Lisha setelah membantu Lisha duduk di kursi penumpang sampingnya dan dirinya mulai mengemudikan mobil

"Lisha"jawab Lisha singkat karena rasa sakit yang harus dia tahan

"aku Dave. Bagaimana kau bisa menabrak lampu kota itu dan ini sudah lewat tengah malam?" tanya nya lagi melihat Lisha sekilas dan fokus kembali ke jalan di depannya

"aku baru pulang dari rumah teman ku dan tadi ada mobil yang berlawanan arah dengan ku sangat cepat membuatku kaget" jawab Lisha tidak sepenuhnya berbohong

"apa kau yakin kau baik-baik saja ?" tanya Dave setelah melihat luka milik yang tertangkap oleh nya

Lisha hanya menganggukkan kepalanya saja meyakinkan Dave. Orang yang menolongnya ternyata perhatian juga padanya, dia peduli dengan orang yang sedang terkena musibah seperti Lisha saat ini.

"thanks" kata Lisha mengucapkan terima kasih pada Dave saat mereka sudah sampai di tempat parkir yang ada di apartement Lisha dan segera keluar dari mobil

"kau yakin aku mengantarmu hanya sampai sini ?" seraya kepalanya mengangguk menerima ucapan terima kasih dari Lisha.

"ya. Sekali lagi terima kasih" kata Lisha tulus dan menunjukkan senyum tulus milik nya.

Sangat manis. Batin Dave melihat senyum tulus Lisha pada nya

"baiklah, aku pergi dulu. See you" pamit Dave

"see you" balas Lisha

Kepergian Dave meninggalkan Lisha sendiri tengah berdiri di area parkir membuat Lisha meneteskan kembali air matanya. Dirinya kembali ingat kejadian beberapa jam yang lalu. Kejadian itu membuatnya sangat kacau ditambah kecelakaan yang ia alami.

Lisha memasuki flat nya tanpa daya, tubuhnya sangat lemah dan rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Tidak hanya sakit pada tubuh nya tapi juga sakit pada hatinya.

Kenapa baru kali ini dia merasakan sakit yang luar biasa seperti ini, ini sangat sakit untuk di terima gadis remaja yang baru menginjak umur 17 tahun hari ini. Tengah malam tadi dia baru saja merasakan bahagia dengan kedua kakak nya yang merayakan ulang tahunnya, dan dengan cepat seseorang itu merusak kebahagiaan milik nya. Bukan hanya merusak nya namun membuatnya menderita dalam sekejab waktu yang dimilikinya.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang