-22

2.1K 116 0
                                    

"kau tidak apa-apa?" tanya Zayn masih dengan posisi yang sama

Zayn dapat melihat setiap inci wajah Lisha dengan teliti. Matanya yang berwarna biru sama dengan milik Niall, hidung mancung , dan bibir natural yang sangat menggoda. Zayn sedikit menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran kotornya saat ini

Lisha menganggukkan kepalanya dan sedikit menggerakkan badannya karena tidak enak dengan posisinya yang saat ini dengan Zayn. Dengan sigap Zayn membantu Lisha untuk berdiri

"Lisha" panggil Niall pada adiknya. Tadi Lisha bilang ingin ke dapur sebentar mengambil minum, tapi sudah lama Lisha tidak juga kembali. Dan saat Niall mendengar ada barang pecah buru-buru Niall beranjak ke dapur untuk melihat apa yang terjadi

"apa yang terjadi ?" tanya Niall lagi

"aku tidak sengaja memecahkan gelas Niall"

Ketika Lisha ingin membersihkan pecahan kaca segera dihentikan oleh Niall, Niall tidak mungkin membiarkan adiknya melakukan itu. Bagaimana jika pecahan kaca itu melukai adiknya. Itu tidak akan terjadi dan menyuruh Lisha untuk pergi dari dapur

Lisha hanya menurutinya dan menyeret kakinya pergi dari dapur. Langkahnya terhenti di tepi kolam renang. Lisha menatap sekeliling tempat ini, mengingat pertama kali dirinya ada di tepi kolam renang beberapa minggu lalu karena Louis yang ada di tempat ini dan terjadi adegan penembakan.

Perlahan Lisha duduk di tepian dan mencelupkan kedua kakinya didalam air. Lisha sangat menikmati hembusan angin malam dan sensasi dingin yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Lisha sangat menyukai suasana tenang seperti ini

Drtt-drrrt

Lisha merogoh ponsel yang bergetar di sakunya. Dia melihat Daniel yang menelfonnya, membuat lengkungan senyum manis di wajahnya terlihat walau itu hanya senyum tipis. Sudah beberapa hari ini Daniel tidak mengabarinya mungkin saja dia sibuk dengan pekerjaan kantornya

Tanpa menunggu lagi Lisha segera menggeser tombol hijau menerima telefon dari Daniel

"hallo"

"hallo princess"

"ada apa Daniel"

"bagaimana kabar mu?"

"tentu saja aku baik, how about you?"

"I'm fine. And Happy Birtday btw"

"thank you Daniel. Nope-"

"kau ingin hadiah apa dari ku"

"aku tidak ingin apa-apa"

"kau memang seperti itu. Aku tau kau memang memiliki semuanya tapi jangan kau tolak juga hadiah dari ku" rajuk Daniel dari sebrang telfon membuat senyum Lisha sedikit mengembang.

"aku hanya ingin semua orang bahagia, itu saja"

"huhh- ya!. Dan semua orang memang bahagia karena pengorbanan mu"

"Daniel kau-"

"tidak Lisha, aku tau apa yang terjadi pada mu. Katakan pada ku bahwa kau tidak akan bergerak sendiri untuk masalah Jake. Kau tidak harus berkorban dan terluka sendiri hanya gara-gara laki-laki itu" tegas Daniel. Dia sudah cukup khawatir mendapat kabar dari orang suruhannya jika Lisha kecelakaan setelah menemui seorang laki-laki, mungkin jika lebih jeli atau cepat sadar Daniel menyimpulkan jika memang Lisha pergi menemui Jake.

Daniel yang saat itu tidak bisa berbuat apa-apa karena Lisha dalam jangkauan kedua kakak kandungnya dan juga keluarga Hedone. Jadi dia hanya mengawasi Lisha dari jarak jauh, memastikan Lisha dalam keadaan baik-baik saja.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang