43

1.8K 102 3
                                    

Zayn memandang kerlap kerlipnya kota London malam hari ini. Ini sudah satu bulan Lisha pergi meninggalkannya dan kembali ke FBI, entah apa yang sekarang gadis itu lakukan sekarang.
dan Zayn harus menelan perasaannya kala malam perpisahannya dengan Lisha bisa dikatakan tidak ada hal apapun yang dapat diingat. Semuanya hanya berlatar adu argumen dan perkelahian perbedaan pendapat dari pihak yang merasa dekat dengan gadisnya. Gadisnya?, Zayn tertawa hambar menertawakan dirinya sendiri.

Dering ponselnya menghentikan khayalannya tentang Lisha.

'Unknown'

Siapa yang menelfonnya malam-malam seperti ini. Tapi tanpa pikir panjang lagi Zayn menggeser tombol hijau menerima telfon dari-

"Hallo"

"Zayn?"

"Lisha?"

"ya, its me. Bagaimana kabar mu ?"

"i'm okay, what abaut you ?"

"yeah, I'm okay Zayn.

Aku merindukan mu Zayn-"

Senyum Zayn mengembang mendengar kalimat Lisha bahwa gadis itu tengah merindukannya.

"-dan yang lainnya. Apa Nial ada bersama mu ?"

"ku kira kau hanya merindukan ku." Zayn merajuk membuat Lisha tertawa disebrang sana.

"semuanya baik-baik saja, dan Nial sedang ada di kamarnya.ingin ku panggilkan ?" tanya Zayn.

"tidak perlu Zayn. mungkin berbicara dengan mu cukup mengobati rinduku pada kalian."

"Apa kau sedang berkendara ?" tanya Zayn memastikan karena telinganya mendengar deru kendaraan bersahut-sahutan.

"ya, aku sedang di jalan untuk ke kantor saat ini"

"kau belum cukup umur untuk menyebutkan pergi ke kantor Lisha"

"aha ha ha.. ya kau benar Zayn, tapi beginilah kenyataan ku" Lisha tergelak.

"berhentilah pekerjaan itu dan pergi ke sekolah mu Lisha"

"kau salah Zayn."

"apa yang salah ?" Zayn mengernyit.

"Sekolah tak membutuhkan ku. Yang sangat membutuhkan ku sekarang adalah Negara ku dan-"

"dan?, camon Lisha jangan membuat ku penasaran seperti ini."

"dan sekarang kau membutuhkan ku"

Senyum Zayn semakin mengembang, dia benar-benar senang dengan ucapan Lisha barusan. Tak ada yang salah dalam suasana hatinya saat ini, dia benar-benar senang.

"Zayn.. hallo, kau masih ada disana?"

"ah ya aku masih disini" Zayn menggelengkan kepalanya sambil tersenyum sendiri.

"apa kau gila Zayn ?"

Zayn langsung menoleh ke samping kanannya, dia menemukan Harry disana. Dan itu mengingatkannya dengan tingkah Harry yang sering merecokinya sepergian Lisha, gadis datar itu.

Apapun yang dilakukan Zayn akhir-akhir ini sering membuat Harry mengkritiknya tajam. Karena Harry sendiri masih mengingat di hari Lisha meninggalkan rumah besarnya malam itu dengan keadaan tidak baik-baik saja, Zayn hanya diam tak melakukan apa-apa.
dimana hati laki-laki itu saat pujaan hatinya dalam keadaan tidak baik malah memilih berdiam diri.

Zayn hanya menggelengkan kepala dan sedikit berjalan jauh dari Harry, tak tau apa lagi yang akan si curly itu lakukan padanya jika tau saat ini dia tengah bertelfon dengan Lisha.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang