Lisha keluar dari ruangan besar Mr. Tomi setelah menghadap dan membereskan berkas-berkasnya yang ditanda tangani langsung oleh pimpinan. Kali ini tidak ada kesempatan untuk nya, semua telah selesai.
huft, "selesai" gumam nya menyender di dinding putih yang masih dekat dengan ruangan yang tadi dia masuki.Senyum lega akhirnya tersungging di bibir tipis gadis itu. tak menyangka jika hal ini benar-benar terjadi padanya. kesepakatannya dengan Mr. Tomi waktu lalu harus rela dia lakukan dengan lapang dada. Dan akhirnya hari ini semua nya harus selesai sampai disini.
"kapten ?"
Panggilan itu menyadarkannya kembali, kepalanya menoleh ke arah Adam yang memanggilnya. "Adam. " Adam tersenyum "aku perlu kita untuk bicara kapten. " Lisha mengernyit tapi kemudian menyanggupi ajakan Adam yang ingin berbicara. Mungkin ada hal penting yang perlu dia tau dari atau pesan dari Adam untuknya.
Setelah Adam mempersilakan Lisha masuk dalam ruangannya. Adam langsung meluncur duduk di kursi kebesarannya dan berkutat pada komputernya. Dia ingin menunjukkan hal yang sangat penting pada Lisha sebelum gadis itu melangkahkan keluar dari markas besar ini.
"apa yang ingin kau tunjukkan pada ku Adam ?" tanya nya langsung.
"kau akan terkejut dengan penemuan ku Lisha.."
"apa ?" Lisha mendekat padanya dengan penasaran.
"Daniel-"
"ada apa dengan Daniel ?" potongnya
"sebaiknya kau lihat sendiri Lisha. Ku pikir kau perlu tau."
Adam berdiri dari kursinya digantikan Lisha yang sekarang duduk disana, tangan gadis itu lincah menggeser scroll ke bawah. Matanya tertib mengabsen kata demi kata yang meresap di otaknya mencerna apa yang sebenarnya Adam ingin tunjukkan tentang sebuah kebenaran.
"ini tidak mungkin Adam.." tolak Lisha
"tapi itu kenyataan nya Lisha."
"bagaimana ini bisa terjadi ?" tanya Lisha lirih, dia tidak menyangka kebenaran Daniel akan seperti ini. Bagaimana mulutnya itu akan menyampaikan kebenarannya. Bagaimana Lisha akan menemui Daniel, karena hubungannya dengan kakak angkatnya pun saat ini tengah merenggang.
"beri tau dia kebenarannya.." pesan Adam menepuk pundak Lisha.
"dan, Lisha.. ehm-" Adam ingin menunjukkan lagi sebuah kebenaran, tapi melihat Lisha sudah down seperti ini kembali membungkam rapat mulutnya.
"apa ada hal lain yang ingin kau tunjukkan lagi ?" tanya Lisha lagi. Karena di FBI, Adam termasuk agent IT selain Alvian di tim alfa yang juga dekat dengan Lisha. Adam masih membungkam mulutnya, apa dia tega membuka hal yang selama ini berusaha seseorang tutupi dari Lisha. Lebih baik Adam bungkam saja, biarkan orang itu sendiri yang menyampaikan hal ini pada Lisha.
"ahh tidak. tidak ada lagi.." geleng nya tersenyum
"baiklah." Lisha berdiri dari kursi.
"Lisha." Panggil Adam lagi membuat sang gadis menghentikan langkahnya dan berbalik sebelum tangannya menggapai gagang pintu.
"ya Adam ?"
"sampai jumpa dilain waktu." Lisha tersenyum "semoga hari mu menyenangkan." Adam mengangkat tangannya untuk menjabat tangan Lisha dan mendapat balasan langsung oleh gadis manis itu.
Lisha sendiri menyambutnya dengan senang hati menyambutan keramahan dan ucapan sampai jumpa dari teman seperjuangannya, Adam."aku sedih mendengar kau akan pergi Lisha." Adam menampilkan wajah cemberutnya merajuk pada Lisha, mengembalikan suasana yang tadi sempat mengelam. Tapi Lisha hanya menanggapinya dengan senyumnya saja. Karena "apa kau rela meninggalkan semua ini ?" tanya Adam lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret My Sister
Actionkisah gadis yang kembali dalam kehidupan keluarganya setelah lama menghilang. Namun dibalik itu ia harus menjalankan misinya yang menuntutnya melindungi keluarganya dan menjaga identitasnya dari semua orang