15-

3.6K 186 2
                                    

Sudah hampir dua minggu ini Nial sering uring-uringan, dirinya tidak fokus dengan pekerjaannya. Bahkan sering kali ia melewati bagiannya untuk menyanyi tapi dirinya hanya termenung menatap ke depan tanpa tujuan sehingga harus di gantikan oleh Liam atau yang lainnya. Teman-teman nya yang melihatnya berubah seperti itu pun sudah bersusah payah membuat Nial untuk kembali seperti semula. Bahkan Nial sering menerima amarah dari Paul karena aksi di panggung nya yang tidak profesional.

Jika yang diinginkan Nial adalah adik nya untuk kembali, the boys hanya bisa pasrah karena mereka juga tidak tau dimana keberadaan Lisha sekarang ini.

Sedangkan untuk Drew, sudah seminggu ini ia selalu menginap di rumah sakit untuk menjaga dan menemani adiknya. Saat pagi ia akan kembali ke flatnya dan pergi sekolah sampai sore hari. Drew sudah melewatkan banyak latihan untuk band nya, dengan alasan tidak diketahui oleh menejement dan teman-teman nya.

Ditanya pun Drew pasti akan mengunci mulut nya saja saat teman-teman nya bertanya kemana saja dirinya seminggu ini, kenapa tidak ada untuk latihan dan ponsel yang tidak bisa dihubungi.

Bahkan teman-teman Lisha pun juga menanyakan keberadaan Lisha padanya, tidak tanggung-tanggung perkataan Bella sangat pedas untuk Drew terima, tapi tetap saja Drew menutup mulutnya rapat-rapat. Ternyata Valley dan Bella mengetahui hubungan Drew dengan Lisha yang sebenarnya.

Sepulang sekolah Drew langsung mengendarai mobilnya menuju rumah sakit dimana adiknya di rawat selama semingu ini.

Drew membuka pintu kamar Lisha perlahan, disana terlihat gadis yang masih terbaring lemah di atas brangkar dengan mata yang masih tertutup rapat entah kapan mata yang sangat Drew rindukan itu akan terbuka memancarkan keceriaan sang pemiliknya. Di ruangan itu hanya ada Lisha dan alat-alat untuk menopang hidup Lisha, mungkin jika alat-alat itu dicabut adiknya akan segera pulang lebih awal ke rumah Tuhan.

Drew duduk di kursi samping adiknya terbaring, tangan kirinya menggenggam tangan adiknya yang masih dingin dan tangan kanannya ia gunakan untuk mengusap lembut kepala adiknya.

Ia membawa tangan Lisha ke pipi kirinya dan mencium punggung tangan adiknya, hatinya masih hancur melihat adiknya sudah satu minggu ini belum sadar dari komanya. Dan sekarang tubuh adiknya menjadi lebih kurus dari sebelumnya. Satu kristal bening dari mata Drew lolos menetes di punggung tangan adiknya. Dirinya sangat lemah saat ini

"hei princess, apa kau tidak merindukan ku hm"

"bukalah mata mu. Aku janji jika kau membuka mata mu, aku akan mengabulkan semua permintaan mu. Asal kau bisa bahagia"

"maaf, aku tidak becus untuk menjaga mu selama ini, aku bukan lagi super hero mu princess"

"ku mohon bukalah mata mu"

"semua orang sangat merindukan mu. Apa kau tau, di sekolah tadi aku mendapatkan ucapan pedas dari sahabat mu Bella dan Valley. Apa kau tidak ingin membantu ku untuk membalas ucapan mereka yang sangat pedas itu"

"apa mimpi mu sangat indah hingga kau tertidur sampai saat ini. Apa aku ada di mimpi mu saat ini princess?"

"Mom and Dad sudah kembali bekerja, mereka menitipkan mu pada ku sepenuhnya dan uncle Tomy untuk memantau kita"

"kau bisa mendengar ku bukan, baiklah jika kau tidak ingin membalas kata-kata ku. Aku hanya ingin kau tau Lisha bahwa aku sangat menyayangi mu"

"aku menyayangi mu princess. Aku akan selalu menjaga mu mulai saat ini"

Kata Drew yang sedari tadi hanya berbicara sendiri di samping adiknya yang masih memejamkan matanya. Sekali lagi Drew mencium puncak kepala Lisha. Ia akan memegang janjinya untuk selalu menjaga Lisha, membuat adiknya merasakan bahagia adalah tujuan besarnya sampai dirinya melupakan kebahagiaan nya sendiri demi sang adik.

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang