26

2.4K 133 2
                                    

Pagi hari the boys sudah berkumpul di ruang keluarga. Mereka sengaja di bangunkan pagi-pagi oleh Paul karena ada jadwal panggung mereka pagi ini. The boys pun mengeluh karena pagi buta seperti ini sudah terganggu dengan jadwal dadakan seperti ini.

"kenapa harus pagi ini" keluh Niall

Paul mengangguk mengerti kenapa Niall seperti ini. Tapi bagaimana lagi. Ini sudah menjadi konsekuensi menjadi boyband yang memiliki jadwal padat. Sama seperti kali ini. The boys harus siap jika hal seperti ini terjadi. Mereka harus menomor satukan konser mereka untuk menjaga kekompakan dan juga image boyband mereka yang telah mereka sepakati.

Walau boyband ini adalah bentukan Simon. dalam audisi X-Factor namun mampu menembus angka pendukung yang membludak dari seluruh dunia. Membuat nama mereka melejit dalam waktu yang cukup singkat. Terutama di kalangan kaum hawa yang selalu menjerit-jeritkan nama mereka secara histeris. Terlalu berlebihan memang. Tapi begitulah kenyataannya yang sangat realita.

"sudahlah Niall. Kau bisa menitipkan Lisha pada Drew atau Paul akan mengurus keamanan Lisha disini" kata Liam menasihati Niall untuk tidak usah khawatir pada adiknya.

"ya kau benar Li. Aku akan melihat Lisha dulu kamar sebentar" pamit Niall mulai beranjak

"tunggu" cegah Zayn

"kenapa Zayn?" tanya Niall

"biar aku saja Ni. Sekalian aku ingin mengambil barang ku yang tertinggal di kamar" jawab Zayn langsung pergi begitu saja tanpa menoleh Niall yang melihatnya sedikit bingung

"ada apa dengan dia?" tanya nya pada the boys

The boys hanya menggeleng tidak tau. Dan mulai beranjak dari tempat duduk mereka masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka untuk mengantar mereka ke tempat konser dadakan di salah satu panggung opera di London.

Selang lima menit. Zayn sudah menyusul masuk ke dalam mobil. Dan mana Lisha. Tanya Niall tidak melihat adiknya keluar dari rumah.

"Lisha masih tidur Ni. Aku tidak tega untuk membangunkannya" alasan yang logis Zayn. batin Harry

Niall hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Dan segera mobil yang mereka tumpangi sudah berjalan menjauh dari halaman rumah tinggal mereka.

Niall memang tidak menghubungi Drew karena Drew hari ini sekolah jadi dia hanya meminta pada Paul untuk mengurus keamanan Lisha di dalam rumah. The boys maklum dengan tingkah Niall yang over protective dengan adiknya yang satu itu.

Saat mereka berada di backstage dengan Lou yang tengah menata rambut milik Niall dan Liam yang berada di sampingnya. Sedangkan Harry dan Zayn tengah duduk di sofa yang tersedia di sana. Louis masih sibuk bertelepon ria dengan kekasihnya di luar.

"apa benar yang kau katakan untuk alasan tadi Zayn?" tanya Harry ingin memastikan

Zayn langsung menengok kearah Harry. Apa yang Harry tanyakan tadi.

"alasan?" ulang Zayn

Harry mengangguk "alasan Lisha yang masih tidur" Zayn tegang. Darimana Harry tau jika itu adalah alasan

"apa gadis itu tidak ada di kamarnya?. Dan kau memberi Niall alasan itu agar dia tidak khawatir dengan adiknya yang pergi entah kemana" Zayn kembali terkejut. Bagaimana Harry bisa mengetahui hal sedetail itu.

"bagaimana kau tau"

"tidak sulit untuk menebak apa yang Lisha lakukan saat ini" ucap Harry enteng nampak terbesit senyum tipis di bibirnya

"lima menit lagi boys" interupsi Paul pada the boys yang memang sudah siap untuk tampil tinggal tatanan rambut Liam yang terakhir yang belum selesai

Secret My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang